Yayasan Noken Dan Unicef Ajak Warga Jaga Sanitasi dan Air Bersih

  • Whatsapp

JAYAPURA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua bekerjasama dengan Unicef melalui Yayasan Noken Papua mengadakan Workshop air bersih dan sanitasi inklusif dan dampak perubahan iklim Papua. Jumat (11/3/2022)

Workshop yang digelar di salah satu hotel di Jayapura ini, menghadirkan Elizabeth Hole, dari Localy Managed Marine Area (LMMA) atau Jaringan Belajar Masyarakat (Hamadi), yang mengedukasi masyarakat pesisir dalam mengelola kampungnya utamanya dalam dampak perubahan iklim. Hadir dalam kegiatan ini sekitar 50 peserta, dari Forkompimda hingga Dewan Adat.

Elizabeth Holle mengatakan, fokus kinerja yang dilakukan pihaknya adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat utamanya daerah pesisir untuk mengantisipasi perubahan iklim yang terjadi.

“Karena dampak perubahan iklim sangt terasa ya, utamanya bagi masyarakat kita yang ada di pesisir. Tinggi gelombang dan sebagainya sangat riskan, seperti Abrasi dan lainnya, sehingga fokus kerja-kerja kami untuk menyiapkan pencegahan dampak ini, apa saja yang masyarakat lakukan secara mandiri untuk itu,”kata Elizabeth.

Dikatakannya lagi, hal lain juga berkaitan dengan dampak buruk pencemaran lingkungan akibat sampah. Masyarakat harus memiliki kesadaran agar tidak membuang sampah sembarangan. Karena dengan sampah maka ketersediaan air bersih sudah tentu akan terganggu.

“Jadi harus dimulai dari diri sendiri dulu, kemudian keluarga dan masyarakat sekitar. Masyarakat harus memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga pola hidup sehat. Karena dampaknya akan masyarakat rasakan sendiri,”jelasnya.

Kepala Kantor UNICEF Papua dan Papua Barat Aminudin Ramdan di Jayapura, menjelaskan seluruh pendekatan membutuhkan pendekatan budaya.

“Keterlibatan masyarakat adat melalui tokoh adatnya, berbasis wilayah adat pendekatannya tidak Jakarta sentris, tapi lokal conteksnya kemudian kondisi tertentu tingkat lokal, kekhususan norma masyarakat adat harus di perhatikan dalam proses perencanaan air sanitasi,kita perlu memperhatikan masyarakat lokal, di adaptasikan karena masyarakat yang mengunakan,”Tutupnya.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait