JAKARTA, beritalima.com – Sebanyak 200 orang peserta Olimpiade Matematika dan Al – Qur’an Nasional (OMATIQ) 2018 dari berbagai daerah, diselenggarakan Yatim Mandiri/Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) yang telah bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional. “Karena Perpusnas sangat representatif di tengah – tengah kota memberikan fasilitas untuk anak – anak belajar dalam rangka mengevaluasi belajar adik – adik karena kita punya sanggar jenius, itu dari sekian ribu anak yatim di Indonesia kita adakan olimpiade, mereka lolos akan diadakan di jakarta,” tandas Sugeng Riyadi, General Manager Regional Office Yatim Mandiri, Sabtu (20/10/2018) di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta.
Lebih lanjut dikatakan Sugeng, even yang ketiga kali ini dilaksankaan di Perpustakaan Nasional, terlihat lumayan keren mengundang Nissa Sabyan, tapi Yatim Mandiri ini telah berdiri sejak tahun 1994. Dari seleksi nasional sebanyak 6000 orang anak secara nasional dan tiga tahun berturut – turut Yatim Mandiri DKI Jakarta menjadi tuan rumah.
Masih lanjut Sugeng bahwa Yatim Mandiri ini tidak ada kaitannya dengan Bank Mandiri melainkan memang namanya saja ada kemiripan mandiri berwarna biru jadi terkesan ada hubungannya dengan Bank Mandiri padahal tidak ada hubungannya sama sekali.
“Kita independen namanya yatim mandiri, agar anak- anak yatimnya itu mandiri, Jadi kita ini berangkat dari perkumpulan – perkumpulan pegiat-pegiat sosial, kita mendirikan ini dalam rangka untuk memandirikan adik – adik yatim,'” pungkasnya.
Ditambahkan GM Regional Office, yang memprakarsai Yatim Mandiri ini adalah pegiat – pegiat remaja masjid yang ada di Surabaya sebanyak 5 orang tahun 1994 untuk memandirikan anak yatim hingga sekarang ini diadakan olimpiade. Kendati belum ada olimpiade tapi santunan anak anak yatim tetap berjalan dilaksanakan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional.
Dikatakan Ahmad Zaini Faisol, Ketua Yayasan Yatim Mandiri terhadap Olimpiade matematika dan Al-Qur’an sebelumnya telah dilaksanakan di daerahnya masing-masing, namun yang dibawa ke Perpustakaan Nasional pusat ini adalah peserta olimpiade yang mendapat juara pertama, sedangkan lainnya hanya penggembira atau turut mendukung sebagai suporter.
Lain hal ditegaskan Zaini yang juga sebagai Direktur Yatim mandiri, bahwa Yayasan Yatim Mandiri ini memiliki 45 lembaga-lembaga, baik lembaga pendidikan formal dari TK – SMA/SMK/MA hingga perguruan tinggi. Bagitu juga Yayasan Yatim mandfiri menyelenggarakan entepreneurship diupayakan bagi anak – anak yatim yang sudah lulus bisa bekerja.
“Yayasan Yatim Mandiri itu adalah payung hukumnya namun dibawahnya banyak lembaga-lembaga sosial. dari sekian banyak anak yatim yang dilatih hingga bekerja, yang dulunya sebagai Mustahik sekarang menjadi Muzakki,”
Lebih lanjut even Olimpiade Matematika dan Al – Qur’an 2018 ini, panitia penyelenggara memberikan hadiah kepada pemenang Omatiq 2018, mulai dari juara harapan II, Juara haparan I, Juara Ketiga, Juara Kedua, dan Juara Pertama. Masing-masing pemenang mendapat uang pembinaan. dedy mulyadi