Yekti Tri Wahyuni: Kita Turut Memajukan Seni dan Budaya Nusantara

  • Whatsapp
Yekti Tri Wahyuni terus semangat memajukan seni/budaya Nusantara (foto: istimewa)

Jakarta, beritalima.com |– Yekti Tri Wahyuni, Sekretaris Jenderal Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) mengatakan, kalau lembaganya turut memajukan seni dan budaya nusantara dengan kekuatan mandiri. “Dalam hal memajukan seni dan budaya, kami sadar tidak mungkin mengandalkan seratus persen dari Pemerintah,” ujar Yekti (sering disapa Nunik) kepada beritalima.

KSBN yang berdiri sejak 2017, telah melakukan banyak kegiatan di dalam dan luar negeri, mengangkat peran seni dan budaya nasional, seperti tertuang dalam Undang-Undang No 5/2017 soal kemajuan kebudayaan. Dalam UU yang kahir bersamaan dengan berdirinya KSBN, disebutkan ada sepuluh unsur kebudayaan yang harus dikembangkan, meliputi Tradisi Lisan, Manuskrip, Adat Istiadat, Ritus, Pengetahuan Tradisional, Teknologi Tradisional, Seni, Bahasa, Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional.

“Dalam organisasi KSBN, kita turut melindungi dan melestarikan sepuluh unsur kebudayaan tersebut,” jelas Nunik yang memiliki keahlian seni tari klasik Jawa sejak SD hingga saat ini. “Seni dan budaya ini bukan hanya soal menari saja ya,” tambah Nunik yang turut mengilhami berdirinya KSBN.

Oleh karenanya, KSBN yang kini memiliki perwakilan di 19 Provinsi (Dewan Pengurus Wilayah atau DPW), berusaha sekuat tenaga secara mandiri untuk ikut mengembangkan kearifan lokal di seantero nusantara.

Pada 2025, KSBN menyoroti keberadaan Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah, untuk diberdayakan lebih luas. Karena di Taman Nasional Tanjung Puting ini terdapat satwa orangutan, yang kini keberadaannya sangat langka di dunia. “DPW KSBN Kalimantan Tengah nantinya akan bekerjasama dengan Pemda setempat untuk membuar kegiatan disana,” terang Nunik yang kelahiran Solo, Jawa Tengah.

Kini, Nunik disamping mengurus kegiatan di Dewan Pengurus Pusat KSBN, juga terus menari sesuai keahliannya yang ditekuni sejak SD. Ia aktif di Sanggar Padnecwara. “Menari itu sudah melekat sejak saya kecil. Meski saya pernah bekerja di Pertamina dan ditempatkan di Balikpapan (Kalimantan Timur), saya pun tetap mengajar Tari dengan komunitas kantor saya,” pesan Nunik, yang bisa dijadikan teladan menarik di peringatan Hari Ibu.

Jurnalis: Abri/Rendy

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait