SURABAYA, beritalima.com | Yayasan Kedaulatan Pangan Nusantara (YKPN) Jawa Timur mendukung penuh produk dari One Pesantren One Product untuk masuk ke global market. Dukungan itu dalam bentuk penyediaan akses dagang ke beberapa mitra YKPN Jawa Timur di luar negeri.
Ketua YKPN Jawa Timur, Dr Ir Jamhadi MBA, mengatakan, setidaknya ada 23 negara yang minat menerima produk OPOP Jawa Timur, yang 8 di antaranya sudah memberikan dukungan dan teken MoU, yakni Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam, Turkei, Belarus, Maroco, Madagaskar, dan New Zealand.
Dia yang juga Ketua Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia (APVOKASI) Jawa Timur ini mengucapkan selamat atas penyelenggaraan pameran produk OPOP Jawa Timur di hall Maspion Square Surabaya, sejak 18 sampai 20 Desember 2020 ini.
Peserta pameran produk OPOP Jawa Timur ini di antaranya Pondok Pesantren (Ponpes) “Zainul Hasan Genggong” Kabupaten Probolinggo, Ponpes “Pomosda” Nganjuk, Ponpes “Mambaul Hisan” Blitar, Ponpes “Fathul Ulum” Jombang, Ponpes “Qomaruddin” Gresik, Ponpes “Raudlatut Thalibin” Tuban, Ponpes “Assidiqiyah” Madiun, Ponpes Bahrul Maghfiroh” Malang, Ponpes “Al Inayah” Pasuruan, dan Ponpes “Ichyaus Sunnah” Jember.
Produk yang dipamerkan di antaranya olahan susu kedelai, tas batok kelapa, sorgum dan kue, kerajinan, olahan jamur, bunga hias, kopi kemasan, dan lain sebagainya.
Pameran produk OPOP Jawa Timur ini dibuka oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan dihadiri Wagub Emil Elisianto Dardak, Sekdaprov Heru Tjahjono, Pangdam V Brawijaya, Sekretaris Maspion Grup, Cik Lan, dan Sekretaris OPOP Jawa Timur, M Ghofirin. Selain mereka juga para pengasuh pondok pesantren, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jawa Timur.
Di sela pembukaan juga dilakukan Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani Ketua OPOP Jawa Timur, Heru Tjahjono, beserta sejumlah Pondok Pesantren, dan para mitra OPOP Jawa Timur di luar negeri yang difasilitasi YKPN Jawa Timur, antara lain Malaysia dan Turki, Brunei Darussalam, dan beberapa negara lainnya.
“Selanjutnya, kami dari Yayasan Kedaulatan Pangan Nusantara Jatim siap bekerjasama untuk improvements kuantitas dan kualitas ekspor yang berkelanjutan dalam memenuhi pasar global,” lanjut Jamhadi, Chairman of the KLICC Councils for Indonesia.
Jamhadi yakin, produk OPOP Jawa Timur bisa menopang nilai ekspor Jawa Timur. Menurutnya, nilai ekspor Jawa Timur pada November 2020 ini mencatatkan kinerja yang cukup baik. Tercatat, nilai ekspor mencapai USD 1,62 miliar atau naik sebesar 2,07% dibandingkan Oktober 2020.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa berharap melalui OPOP Jawa Timur ini Indonesia bisa menjadi negara eksportir halal food terbesar di dunia. Dalam mewujudkan hal tersebut, pada kegiatan OPOP Expo 2020 telah menandatangani kerjasama secara virtual dengan dua negara, yakni oleh Ketua Kadin Malaysia, Hasyim Shaleh, dan Diaspora di Turki, Muhammad Haikal, serta beberapa negara lainnya.
“Bagaimana kita membangun jejaring MoU secara virtual dengan Dispora di Turki dan Ketua Kadin Malaysia, Prof Hasim Asyari. Mereka MoU dengan Ponpes. Sering kita lakukan baik secara regional, nasional, maupun international. Mudah-mudahan ini bisa memberikan manfaat pesantren berdaya maslahat sejahtera,” terangnya.
Ada 350 pesantren yang telah bergabung dalam program OPOP Jawa Timur. Targetnya, pada tahun 2023 bisa 1.000 pondok pesantren yang bergabung dengan OPOP Jawa Timur.
Sekretaris OPOP Jawa Timur, Mohammad Ghofirin, mengatakan, OPOP Jawa Timur bukan hanya dibuka untuk santri dan pesantren saja, tetapi juga untuk umum. Penandatanganan kerjasama dengan luar negeri akan membuka peluang untuk memasarkan produk OPOP di luar negeri.
“Komoditas yang diminati di Malaysia adalah kopi, fashion, dan handicraft. Di Turki kopi dan kerajinan sangat diminati. Ini membuka peluang untuk produk lainnya,” tambahnya. (Ganefo)
Teks Foto: Ketua YKPN Jawa Timur, Dr Ir Jamhadi MBA (tengah), bersama Sekretaris OPOP Jawa Timur, Mohammad Ghofirin (kanan), di acara pameran produk OPOP Jawa Timur di Surabaya.