SINTANG-Diikuti tiga pasangan calon (paslon), masing-masing Jarot Winarno-Sudiyanto (Paslon I), Askiman-Hatta (Paslon II) dan Yohanes Rumpak-Syarifuddin (Paslon III), debat pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sintang yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sintang di Gedung Pancasila Sintang, Senin (1/12) malam, berlangsung menarik.
Direktur Opini Lembaga Kajian Pilkada Nusakom Pratama, Rossi Rahardjo, menilai Paslon III, Yohanes Rumpak-Syarifuddin terlihat lebih kompak dan menguasai materi dalam tema debat yang ditetapkan KPU Sintang.
Indikasi tersebut diungkap Rossi setelah melihat jalannya debat secara keseluruhan yang ditayangkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta lokal Kalimantan Barat, semalam.
Menurutnya, sejak sesi I pembacaan visi dan misi paslon hingga sesi II pendalaman visi dan misi serta sesi III pertanyaan antarpaslon, hanya paslon Yohanes Rumpak-Syarifuddin yang berbicara dan menjawab pertanyaan moderator secara bergantian. Sementara paslon lain hanya cabupnya saja, Jarot dan Askiman, yang berbicara.
“Jelas bahwa pasangan Yohanes Rumpak-Syarifuddin terlihat lebih kompak. Mereka berbagi peran dalam menjawab pertanyaan moderator maupun dari paslon lain. Berbeda dengan paslon lain, cabup paslon nomor satu dan dua terlihat sangat mendominasi. Bahkan hampir tak sepatah katapun diucapkan oleh cawabupnya,” terang kandidat doktor ilmu sosial Universitas Airlangga Surabaya ini.
Rossi menambahkan, kolaborasi yang ditunjukkan pasangan Yohanes Rumpak-Syarifuddin menggambarkan pola kinerja mereka yang akan berbagi tugas jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati.
“Dari debat semalam, saya bisa menyimpulkan jika paslon nomor satu atau nomor dua yang menang, bupati terpilih akan mendominasi dan mengabaikan peran wakilnya,” ujar pemegang sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Utama dari Dewan Pers ini.
Dalam rilis survey yang dilakukan Nusakom Pratama, awal November lalu dengan 1.200 responden yang tersebar di 14 kecamatan di Sintang, posisi Yohanes Rumpak-Syafruddin juga menempati urutan teratas yang akan dipilih oleh warga Sintang di Pilbup Sintang, 9 Desember mendatang. Menurut Rossi, debat terbuka paslon bakal memengaruhi konstalasi pemilih di Sintang.
“Masyarakat semakin jelas dan tahu kualitas Cabup-Cawabup yang akan dipilihnya. Saya yakin masyarakat Sintang akan memilih pemimpin yang bisa bekerja secara kompak dan mampu menyejahterakan mereka,” pungkas pria asal Surabaya yang mengagumi budaya Dayak ini. (*)