Mataram-NTB, beritalima.com | Yustinus, Ketua DPD KSPSI NTB (Nusa Tenggara Barat) beri dukungan Drs.HM.Jusuf Rizal, SH,SE,M.Si, Wakil Ketua Umum Bidang OKK DPP KSPSI, Periode 2014-2019 menjadi Ketua Umum KSPSI periode mendatang. Sosok aktivis pekerja dan buruh itu dinilai cocok membawa perubahan dan kemajuan bagi organisasi KSPSI kedepan.
Dukungan tersebut disampaikan Yustinus menjawab pertanyaan media di Mataram, NTB terkait dengan pelaksanaan Kongres KSPSI yang akan memilih Ketua Umum Periode 2022-2027 (Jika kongres dilaksanakan tahun 2022).
Menjelang Kongres KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia), pemilik suara dibawah sudah mulai terbelah. Selain Jusuf Rizal (56 Tahun) ada Dedi Sudarajat, SH,MM (49 Tahun) Ketua DPD KSPSI Propinsi Banten. Kemudian Incumben Ketua Umum 2014-2019, Yorrys Raweyai (72 Tahun)
Ketua Umum KSPSI saat ini masih dijabat Yorrys Raweyai 2014-2019. Pelaksanaan Kongres karena alasan Pendemi Covid-19 dan Revisi AD/ART yang belum final, pelaksanaan Kongres molor hingga tahun 2021. Dan pelaksanaan Kongres juga belum menentu.
Meski demikian menurut Yustinus yang juga Anggota Dewan Pengupahan Propinsi NTB itu, para pemilik suara yaitu Federasi Serikat Pekerja Anggota (SPA), DPD maupun DPC KSPSI harus mempersiapkan calon Ketua Umum KSPSI kedepan untuk di dukung dalam Kongres mendatang.
“KSPSI perlu perubahan dan perlu kader-kader muda agar dapat membawa KSPSI lebih maju dari sekarang. Untuk itu saya sebagai Ketua DPD KSPSI NTB mendukung Jusuf Rizal sebagai Ketua Umum KSPSI mendatang,” ujar Yustinus Wakil Ketua Tripatrit Propinsi NTB.
Menurut Yustinus dukungan kepada Jusuf Rizal bukan sembarangan mendukung. Tapi berdasarkan analisa dan rekam jejak figur Jusuf Rizal. Sebagai Wakil Ketua Umum KSPSI Bidang OKK, ia dapat memberi warna baru bagi kemajuan dan perubahan, kendati tidak semua bisa menerima.
Selain memiliki konsep dan gagasan yang visioner, lanjut Yustinus, Jusuf Rizal juga aktif diberbagai organisasi yang memiliki reputasi bagus dan nasional. Artinya Leadership Jusuf Rizal tidak diragukan. Selain memiliki jaringan luas, baik dalam maupun ke luar negeri.
“Untuk itu saya menjagokan Jusuf Rizal sebagai Ketua Umum KSPSI mendatang. Saya berharap teman-teman SPA, DPD dan DPC memiliki pemikiran yang sama, sebab saya yakin Jusuf Rizal bisa membangun organisasi KSPSI lebih maju,” tegas tokoh pekerja dan buruh di NTB itu.
Namun demikian, Yustinus juga akan meminta konsep dan gagasan Jusuf Rizal untuk perubahan dan kemajuan bagi organisasi KSPSI kedepan. Kita tidak mau “beli kucing dalam karung” nanti hanya dapat “pepesan kosong”. Pemimpin harus memiliki ide dan gagasan, selain modal logistik.
“Jadi kami nanti akan minta paparan Jusuf Rizal, jika didukung mayoritas suara menjadi Ketua Umum. Misalnya bagaimana menyiapkan Kantor Sekretariat tetap, Program Pembelaan dan Keberpihakan Bagi Pekerja dan Buruh, bagaimana membangun organisasi modern dan mandiri agar KSPSI tidak mati suri,” lanjut pria yang Malang melintang di dunia pekerja dan buruh puluhan tahun.
Siapa Jusuf Rizal? Menurut catatan redaksi Jusuf Rizal bukan asing di dunia aktivis dan organisasi. Ia dikenal masyarakat dan mengakar. Memiliki jaringan luas, baik pemerintah, swasta, media maupun aktivis. Nama Jusuf Rizal dan rekam jejaknya mudah ditemukan melalui Google maupun media sosial twitter, Facebook, Istagram, Linked, dll.
Jusuf Rizal pekerja profesional. Pernah di Matari Inc, Nyonya Meneer, Direktur Marketing dan Promosi PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia), Konsultan Komunikasi dan Politik hingga kemudian menjadi Tim Sukses SBY-JK pada Pilpres 2004-2014 dan Tim Sukses Jokowi-Amin pada Pilpres 2019-2024.
Aktif diberbagai organisasi sebagai Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (FSPTSI) yang mewadahi Para Driver, Biker dan Ojek seluruh Indonesia. Sekjen Perkumpulan Perusahaan Media Online Indonesia (MOI), Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia (PWMOI), Dewan Kehormatan Peradi Perjuangan dan sebagai penggagas, pendiri sekaligus Presiden LSM LIRA (LIRA) yang memiliki cabang di 34 Propinsi dan 470 Kabupaten Kota.
Lewat tangan dingin pria berdarah Madura-Batak kader Nahdatul Ulama (NU) itu, banyak organisasi yang di kelolanya berkembang pesat. Sosok pekerja keras yang tidak mudah menyerah. Katanya, maju terus pantang mundur. Tidak ada yang tidak mungkin bagi orang-orang yang berpikir maju dan tidak mudah putus asa.