JAKARTA, Beritalima.com– Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Prof Dr Zainuddin Maliki mengatakan, masih ada gerakan yang berusaha mendistorsi dan terus menggerogoti Pancasila.
Upaya mereduksi Pancasila yang notabene sebagai wujud perjanjian luhur seluruh bangsa Indonesia itu tak boleh terjadi sebab mengancam keutuhan bangsa. “Negeri ini berdiri kokoh di atas ideologi Pancasila dan UUD 1945,” kata Zainuddin dalam Sosialisasi Empat Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di Lamongan, Jawa Timur, akhir pekan ini.
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kali ini diikuti ratusan guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Aisiyah Bustanul Athfal (IGABA) Lamongan. Peserta memadati Gedung Dakwah Muhammadiyah Cabang Brondong.
Ini langkah memperkuat gerakan meneguhkan pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. “Langkah ini diperlukan untuk menutup ruang bagi mereka yang mencoba mereduksi, mendistorsi serta menggerogoti keempat pilar,” ungkap Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya 2003-2012 itu.
Dikatakan tokoh pendidikan ini, pengembangan seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, baik ekonomi, sosial budaya termasuk pendidikan harus dibangun berlandaskan Pancasila. “Bukan dibangun atas dasar ideologi liberal,” tegas anggota Komisi X DPR RI tersebut.
Pikiran liberal, ungkap Wakil Rakyat dari Dapil X Provinsi Jawa Timur ini, sempat mencoba menyusupkan pendidikan kesalah satu klaster Omnibus Law beberapa waktu lalu. Mereka tidak memandang pendidikan sebagai lembaga nirlaba tetapi sebagai sebuah lembaga investasi untuk mengejar profit.
Tentu semangat Ini bertolak belakang dengan pendidikan yang seharusnya untuk membangun peradaban dan memanusiakan manusia. “Beruntung kita bisa mendorong munculnya kewarasan berpolitik, sehingga klaster pendidikan dikeluarkan dari Omnibus Law,” ungkap Penasehat Dewan Pendidikan Jawa Timur itu.
Pada kesempatan serupa, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Lamongan, Dra Hj Sumu Zanarofah menegaskan, ibu-ibu yang telah mendarmabaktikan diri sebagai guru diharapkan bisa menjalankan peran sebagai pendidik yang baik.
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan potensi anak-anak didik. “Persiapkan mereka agar menjadi pemimpin bangsa Indonesia. Yang diharapkan tentu pemimpin amanah, memiliki jiwa, falsafah dan ideologi Pancasila,” tegas dia.
Menyinggung upaya membangun demokrasi di Indonesia, Pimpinan Daerah Aisyiyah Lamongan, Dra Hj Mutholi’ah mengharapkan PAN berada di garis memberikan ruang dan peran kepada kaum perempuan.
“Peraturan perundangan kita mengharuskan kuota 30 persen dari unsur perempuan. Jangan hanya pada saat pencalonan tetapi yang lebih penting 30 persen unsur perempuan jadi anggota DPR,” demikian Hj Mutholi’ah. (akhir)