JAKARTA, Beritalima.com– Tiada hari tanpa kunjungan ke makam para ulama. Itulah kebiasaan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti setiap kali melakukan kunjung kerja ke daerah.
Setelah mendatangi sejumlah makam dalam kunjungan kerja ke Kalimantan Se;atan, Kalimantan Utara dan Sulawesi Selatan, di Sulawesi Barat senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur itu meziarah ke makam tua Lasalaga di Kampung Timbu, Mamunyu, Senin (31/5).
Makam yang terletak 24 meter di atas permukaan laut itu tampak dalam kondisi yang tidak terawat. Bahkan atap makam sudah ambruk akibat gempa yang melanda Mamuju, Januari lalu. Bahkan makam yang oleh warga sekitar disebut Loda Batu atau atap batu itu dipenuhi semak belukar.
Melihat kenyatan itu, usai ziarah LaNyalla langsung menitipkan sejumlah uang pribadinya kepada Senator Ajbar, anggota DPD RI Dapil Sulawesi Barat, untuk segera melakukan perbaikan dan pembangunan kembali fasilitas pendukung makam. Dari akses masuk hingga atap makam, sehingga para peziarah lebih nyaman.
“Saya pikir tidak perlu terlalu lama menunggu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) atau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat, saya yakin senator dari Dapil Sulawesi Barat langsung melakukan rehab dan rekon komplek makam ini,” ungkap dia usai melakukan ziarah didampingi Ajbar (Sulawesi Barat), Fachrul Razy (Aceh), Bustami Zainudin (Lampung) dan Sylviana Murni (DKI Jakarta).
Sejarah makam Lasalaga tidak bisa dipisahkan dengan ritual Masossor Manurung atau pencucian keris pusaka Kerajaan Mamuju, yang dilakukan setiap tahun.
Sebab, menurut sejarah, Raja Mamuju bernama Tommejammeng memiliki seorang putra mahkota bernama Pattulawatu yang kemudian menikah dengan anak gadis Raja Badung di Bali.
Dari pernikahan mereka lahir Lasalaga yang diyakini memiliki kembaran berupa keris yang disebut Manurung. “Usia Lasalaga sama dengan keris pusaka yang masih tersimpan di Kerajaan Mamuju, ratusan tahun,” ungkap Paduka Yang Mulia Bau Akram Maksum Dai, yang kini menjadi penerus Raja Mamuju. (akhir)
