108 Sekolah di NTT Siap Laksanakan UNBK

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Sebanyak 108 SMA/SMK di Provinsi Nusa Tenggara Timur siap melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tahun ini. Dari jumlah tersebut terdiri dari SMA sebanyak 53 sekolah dengan jumlah peserta 10.017 orang, dan SMK 55 sekolah dengan jumlah peserta 8.171orang.

Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan NTT, Alo Min ketika ditemui Berita Lima di ruang kerjanya, Jumat (17/2/2017) siang.Sedangkan jumlah peserta ujian nasional (UN), kata Alo Min, berdasarkan daftar nominatif sementara (DNS) yakni SMA 56.519 orang dan SMK 17.853 orang. Dikatakannya, 108 sekolah yang melaksanakan UNBK akan diverifikasi oleh pemerintah pusat, baik jaringan dan juga mengecek prokor (tenaga operator).

“ Ke depan kita memang mendorong lebih sekolah – sekolah yang ikut UNBK. Karena UNBK prinsip sesuai arahan pak menteri bisa mengurangi biaya cetak soal, memperkecil kebocoran atau menghilangkan kebocoran dan juga menaikkan tingkat kejujuran dengan UNBK. Selain itu, ke depan sekolah juga harus menguasai IT”, kata Alo Min.

Ia mengatakan, tahun ini pemerintah mulai menerapkan ujian sekolah berbasis nasional (USBN). “ Jadi USBN ini nanti setelah ada jadwal kita undang musyawarah guru mata pelajaran untuk menyusun soal”, katanya.

Dalam pelaksanaan USBN ini, kata dia, sekitar 25 persen soal tersebut disusun oleh pemerintah pusat. Sedangkan sekolah menyusun 75 persen. Karena pengelolaan SMA/SMK sederajat ini sudah menjadi kewenangan pemerintah provinsi maka dalam waktu dekat ini, pihaknya akan mengundang MGMP untuk menyusun soal sehingga benar – benar ujian sekolah. Ia juga berharap bahwa menjelang UN pada bulan April mendatang, guru harus menyiapkan anak untuk mengikuti ujian ini, baik ujian nasional maupun UNBKagar anak – anak benar – benar mempersiapkan diri dengan baik.

“ Anak – anak juga harus menyiapkan diri untuk menghadapi ujian nasional ini maupun ujian sekolah berstandar nasional. Demikian pula, orang tua, masyarakat, dan pemerintah memberi suasana sehingga membuat anak ini dia belajar disamping anak itu sendiri, guru dan sekolah”, kata Alo Min menambahkan.Menurutnya, komponen – komponen ini bersinergi untuk mendorong anak. Walaupun tidak secara langsung kita sebagai masyarakat. Karena mutu pendidikan itu akan berdampak pada mutu sumber daya manusia juga di daerah ini. “ Jadi sehebat apa pun di sekolah tapi lingkungannya tidak mendukung,

suasanatidak mendukung. Karena itu, kita mengajak masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama juga bersinergi mendorong untuk menciptakan suasana, juga termasuk orang tua mengingatkan anak untuk belajar”, katanya. (Ang)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *