KUPANG, beritalima.com – Sebanyak 14 dari 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan dilanda kekeringan. “ Memang dampak dari kondisi kekeringan yang disebabkan oleh El Nino ini, hampir berdampak di semua kabupaten di NTT. Yang sudah mengajukan pernyataan bencana kekeringan sudah 14 kabupaten/kota. Untuk menentukan bencana kekeringan itu adalah kabupaten/kota, dimana dibuat pernyataan dan keputusan bupati”, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur, Tini Thadeus kepada Berita Lima di Kupang, Jumat (22/9/2017) siang.
Dari 14 kabupaten/kota itu, jika ditotalkan dananya sekitar Rp 14 miliar lebih. Jumlah anggaran yang diusulkan bervariasi. “ Kabupaten dan kota itu adalah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Malaka, Belu, Lembata, Flores Timur, Sikka, Manggarai Barat, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya (SBD), Rote Ndao dan Sabu Raijua.
Sedangkan tiga kabupaten, pemerintah daerah setempat sudah melakukan antisipasi untuk bencana kekeringan dengan dianggarkan di APBD masing – masing di tahun 2017, yaitu Kota Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Sumba Barat. “ Jadi mereka anggarkan dana APBD, sekarang posisi droping – droping air kepada masyarakat yang membutuhkan air bersih,” katanya.
“ Kami sudah koordinasi dengan pemerintah pusat. Dan semua permintaan itu lagi diverifikasi oleh BNPB di Jakarta. Semua sudah diusulkan dalam bentuk proposal dan pernyataan bencana ke BNPB dan lagi diverifdikasi,” kata Thadeus menambahkan.
Dikatakan Thadeus, Gubernur sudah menghimbau kepada semua kabupaten/kota untuk memantau kondisi ini. Dan kerjasama koordinasikan di tingkat daerahnya untuk bisa membantu masyarakat yang membutuhkan air bersih.
“ Ada kabupaten/kota yang sudah koordinasi antara lain dengan Kapolres setempat agar memberikan bantuan air bersih dan juga ada dari Dinas PU. Jadi sudah dikoordinasikan. Disamping itu, daerah juga membantu masyarakat lewat tenki – tenki yang sudah dibagi oleh pemerintah pusat di 18 kabupaten. Tenki itu berfungsi untuk mendroping air pada saat musim kering ini”, ujarnya.
Sementara yang belum mendapat bantuan tenki ada empat kabupaten yakni Manggarai Timur, Sumba Tengah, Malaka dan Alor. “ Kabupaten Alor dan Sumba Tengah sebenarnya sudah ada tenkinya tetapi mereka ganti karena sudah ada tenki bantuan dari Kementerian PU. Sehingga mereka minta ganti dengan truk serba guna”, katanya. (L. Ng. Mbuhang)