AMBON,BeritaLima.com, – Sebanyak 175 guru Mata Pelajaran (Mapel) tingkat SMP dan MTs se-Kota Ambon dibekali Bimbingan Teknis (Bimtek) Bedah Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
175 peserta Bimtek ini terdiri dua kategori. Kategori Ujian Nasional dan USBN. Untuk UN terdiri dari, Mapel IPA sebanyak 28 orang, Biologi 29 orang, dan 31 orang untuk Matematika dan Bahasa Indonesia. Sementara untuk kategori USBN terdiri dari, PPKN 28 Orang guru, IPS 32 dan Bahasa Inggris sebanyak 27.
Seperti biasanya, kegiatan ini dipusatkan di SMP Negeri 6 Ambon, pada Jumat (20/10) pagi tadi. Agenda tersebut merupakan kegiatan rutin yang digagas MK3S di Jogjakarta sejak satu tahun lalu.
Ketua MK3S, Jance Mahulette kepada awak media di Ruang Kerjanya mengatakan, hari ini MK3S melaksanakan satu momen yang dianggap sangat penting. Dimana, kepentinganya adalah para guru Mapel Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UN-USBN) ini akan dibekali keterampilan, sistem dan cara untuk menambah wawasan dalam membuat dan menyusun soal UN maupun USBN.
Pelaksanaan kegiatan tersebut, kata Mahulette, sudah yang kelima kalinya dilakukan. Sebelumnya, pada pelaksanaan yang ke-empat kali pada tahun lalu, MK3S menilai masih ada beberapa Mapel yang nilainya masih dibawah standar. Karenya masih perlu unutk diberikan bimbingan kembali.
“Yang keempat kali Itu setelah kami evaluasi ternyata nilai bahasa Indonesia itu sudah baik dan nilai-nilai yang lain masih perlu diberikan penguatan-penguatan kepada teman-penguatan guru,”Jelas Mahulette.
Sehingga nantinya teman-teman gurunya ini memiliki pengetahuan dan kompetensi yang baik. Mahulette menambahkan, yang terpenting adalah Bimtek ini bertujuan agar peserta didik bisa lebih memahami, mengkaji, menganalisis konten (isi) kurikulum secara holistic berdasarakan empat standar nasional pendidikan yakni, SKL, Isi, Proses dan Penilaian yang ditunjuk bagi guru Mapel dalam kategori UN dan USBN ini. Sehingga hasilnya adalah dapat menyusun soal try out.
Kepala Sekolah SMPN 6 Ambon ini menambahkan, program MK3S kedepan nanti adalan untuk menghadapi ujian nasional dan USBN ini dengan dilakukanya bimtek kepada para guru.
“Nah guru dari mata pelajaran IPA yaitu untuk fisika dan biologi lalu kemudian bahasa inggris dan matemtika ditambahkan lagi dengan IPS dan PPKN. Kami berencana dalam program MK3S itu, setelah melaksanakan bimtek ini di akhiri dengan penyususanan soal untuk ujian nasional tetapi dalam bentuk try out,”terang Mahulette.
Sementara itu, Sekretarsis II MK3S, Ny. Rachel Dadiara ditempat yang sama, membenarkan penjelasan yang disampaikan ketua MK3S Jance Mahulette itu. Katanya, kedepan nanti sistem ujian nasional ini akan sedikit berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya dilihat banyak soal berupa pilihan-pilihan ganda, kedepan sudah berupa isian atau esai.
“Jadi itu kesuitan-kesulitan yang dihadapi oleh para guru. Sehingga kegiatan ini dilakukan untuk bagaimana guru bisa menyusun soal dan bisa menyampaikan itu kepada siswa sehingga pada saat UN mapun USBN, siswa mampu untuk melaksanakan itu dengan baik,”jelasnya. (Mukaddar)