2.270 Penari Lufut di Kota Kupang Pecahkan Rekor Muri

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Sebanyak 2.270 penari di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) memecahkan Rekor Muri sebagai penari Lufut terbanyak di Indonesia.

Ribuan penari tersebut seluruhnya pelajar berasal dari 74 SD dan 14 SMP se-Kota Kupang.

Pergelaran Tari Lufuk berlangsung dalam kegiatan Pesta Rakyat Gema (Gerakan Menjaga) Rupiah yang digelar Bank Indonesia Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Timur bersama Pemerintah Kota Kupang.

Kegiatan ini digelar di Alun-Alun Rumah Jabatan Gubernur Jalan El Tari Kota Kupang, Jumat (28/4/2023).

Kegiatan ini dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-27 Kota Kupang sebagai daerah otonom serta memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2023 sekaligus HUT ke-70 Bank Indonesia pada 1 Juli mendatang.

Adapun formasi yang dibentuk saat pelaksanaan tarian adalah CBP yang merupakan akronim dari Cinta, Bangga, Paham terhadap rupiah. Pagelaran ini juga mencatatkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan nomor rekor 10920.

Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, sesaat sebelum melepas balon udara tanda meresmikan kegiatan tersebut menyampaikan bahwa semua orang harus memiliki energi yang positif dalam diri, harus berpikir mampu melakukan segala hal dengan kemauan yang keras. Terbukti pagelaran kali ini dapat dilaksanakan atas usaha dan kerja keras semua pihak khususnya kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Bank Indonesia Perwakilan NTT.

Ucapan terima kasih disampaikan Penjabat Wali Kota kepada siswa/i se-Kota Kupang yang sudah terlibat sebagai peserta pagelaran ini dengan harapan semoga dengan dukungan anak-anak penerus bangsa, pagelaran budaya seperti ini makin dikenal luas dan semakin dicintai oleh generasi muda. Selain itu kegiatan ini sangat berdampak terhadap peningkatan dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai aktivitas ekonomi kreatif yang tentunya akan menambah pendapatan masyarakat.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, Donny H. Heatubun dalam sambutannya mengatakan selain pemecahan rekor MURI tarian Lufut, di bawah koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Kupang, kegiatan ini juga menjadikan pelajar sebagai target edukasi untuk memperkenalkan Cinta Bangga Paham Rupiah lebih dini sehingga di masa depannya dapat menjadi pemimpin-pemimpin bangsa yang paham perekonomian.

Selain itu, digitalisasi pelan-pelan masuk ke seluruh aspek kehidupan. Penting bagi seluruh kalangan masyarakat untuk memahami sistem pembayaran non-tunai. Sistem pembayaran non-tunai memiliki berbagai keuntungan, yang harapannya telah dirasakan dan dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.

“Tentu saja seluruh rangkaian kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah tingkat Provinsi NTT dan Pemerintah Kota Kupang, OJK seluruh perbankan, dan instansi lainnya. Maka dari itu, saya sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat. Semoga hari ini menjadi contoh apa yang bisa kita lakukan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran kita pada satu tujuan yang baik,” tutup Donny

Acara diakhiri dengan penyerahan piagam rekor MURI oleh perwakilan MURI, Ignatius Awan Raharjo yang diterima Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami dan Kepala Perwakilan BI NTT. (*)

beritalima.com

Pos terkait