Kepala Dispora Kota Surabaya, M Afgany Wardhana mengatakan, pihaknya memang fokus untuk menghidupkan kawasan GBT. Bila pada tahun 2016 lalu, lintasan jalur lurus drag race sudah selesai, maka tahun ini fokus pengerjaan sirkuit. Untuk sirkuit di GBT, pengerjaan nya akan diawali dari sisi selatan. Dia berharap, pengerjaan sirkuit tersebut sudah selesai sebelum akhir tahun. “Untuk drag race sudah selesai, tinggal sirkuitnya. Kami mulai dari sisi selatan dulu. Diperkirakan sirkuit ini sembilan bulan selesai,” ujar Afghany ketika jumpa pers di kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Senin (6/2/2017).
Untuk pemanfaatan lintasan drag race, Afghany menyatakan bahwa izin pemakaian akan turun bila yang mengajukan izin memang memiliki peralatan untuk membalap. Selain itu, Dispora juga menggandeng IMI (Ikatan Motor Indonesia) sebagai organisasi yang menaungi olahraga ini. “Kalau peralatan sudah memenuhi syarat standar, kami bisa memberi izin latihan. Sebab, meskipun hanya latihan, kami juga mempertimbangkan unsur keamanan baik bagi penonton dan juga pembalapnya,” ujarnya.
Dia optimistis, keberadaan drag race dan sirkuit yang tengah dibangun, nantinya akan mampu aksi kebut-kebutan di jalanan. Afghany meyakini, dengan disediakan fasilitas berupa lintasan, anak-anak muda yang suka membalap, akan tertarik untuk ikut latihan di jalur resmi. Sehingga, akan mengurangi aksi kebut-kebutan di jalanan. Selama ini, bila ada razia kebut-kebutan motor, Dispora bersama Satpol PP Kota Surabaya telah melakukan pendekatan sekaligus arahan kepada anak-anak muda tersebut. “Kalau ada warga masyarakat yang punya bakat di bidang otomotif dan ingin berlatih di lintasan GBT, dengan senang hati kami fasilitasi. Apalagi, ini masih gratis karena belum ada Perda nya. Kalau ada Perda nya tentu akan ada retribusi,” sambung dia.
Sementara untuk lintasan atletik lapangan Thor yang membutuhkan anggara dana sekitar Rp 20 miliar, Afghany menyebut sudah dilelang. Untuk pembangunan lintasan atletik ini, ada perubahan pola dari gravel menjadi sintetis. “Di bawah nya ada aspal korosi dan sanitary landfield sehingga air akan turun langsung ke bawah. Tidak sampai ada genangan,” ujarnya.
Dia berharap, pengerjaan nya sudah bisa diselesaikan tahun ini. “Kami berharap bisa diselesaikan tahun ini sehingga bisa segera dimanfaatkan masyarakat, bisa dioptimalkan untuk olahraga atletik,” sambung mantan Sekwan DPRD Surabaya ini.
Kasi Sarana Dispora, Bambang WIjanarko menambahkan, untuk pembangunan sirkuit yang dimulai di sisi selatan, dilakukan pengurukan awal (land stone) di bawah urukan sirtu yang tahan air asin. Pembangunan sirkuit ini membutuhkan anggaran sekitar Rp 28 miliar. “Kami fokus pada settlemen lahan sampai posisi tanah sudah padat. Nanti ada tes kualitas tanah oleh tim dari ITS. Dan ini aman dari banjir,” ujarnya.
Di luar itu, Dispora juga masih fokus membangun lapangan yang tersebar di kecamatan, kelurahan hingga tingkat RT/RW. Hingga kini, total sudah ada 362 lapangan olahraga yang tersebar.. Seperti lapangan futsal, sepak bola, bola voli, tenis dan lain-lain. Pembangunan lapangan tersebut berasal dari masukan dan usulan masyarakat melalui e-Musrenbang dan juga usulan warga ke wali kota. “Dan ibu wali kota memang concern mengenai pembangunan lapangan olahraga ini. Selain ada taman, juga diiringi pembangunan lapangan olahraga karena di taman menjadi tempat berkumpulnya remaja,” imbuh dia. (*)