Laporan : Saiful Safrudin, Jailolo
JAILOLO, beritalima.com – Akses jalan darat di wilayah kecamatan Loloda menuju wilayah kecamatan lain, yang sudah puluhan tahun belum berhasil tembus.
Sehingga warga lebih memilih untuk mengikuti akses jalur laut, yang berhadapan langsung dengan lautan bebas. Walaupun sering menghadapi cuaca buruk yang mengancam keselamatan tetapi mau gimana lagi karena akses hanya satu. Dengan begitu, Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut) mulai melakukan terobosan dengan membongkar ruas jalan raya tersebut.
“Kali ini dua ruas jalan. Baik pesisir pantai yang akan ditangani Provinsi Malut, sedangkan ruas jalan kabupaten difokuskan mulai dari desa Going sampai Kedi,”ungkap Kabid Bina Marga Dinas PU dan Perumahan Halbar Abd. Hamid Yusri Daeng barang kepada beritalima.com, Kamis (29/9).
Lanjut Yusri, sampai saat ini Infrastruktur jalan hususnya desa Going menuju Kedi harus tercapai sampai 7 (tuju) kilometer. Dan baru 4 (empat) kilometer yang sudah dikerjakan oleh PT Defesna, dengan pagu anggaran yang dialokasikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016, senilai Rp 2 Milyar. Sedangkan yang ditangani provinsi yang dipusatkan dari Tuguis tetapi belum diketahui berapa kilometer yang dikerjakan.
Dikatakannya, ditargetkan 2017 sudah bisa tembus karena sementara baru sampai ke gunung batu dengan ketinggian 38 derajat relefasinya.
”Yang menjadi kendala dengan ketinggian gunung, tetapi bisa dibongkar secara tehnis, dan dilihat sesuai sistem geometernya,”tandasnya.
Selain itu, Yusri menambahkan, khususnya untuk peningkatan Infrastruktur jalan kecamatan Sahu bakal dilakukan pada tahun depan (2017, red)
Misalnya, lanjut Yusri, untuk proses pembangunan infastrutur jalan menuju Desa Tudahe, Peot dan Sasur juga Desa Tabesang, di tahun kemarin, pihaknya baru melakukan pembongkaran dan pelebaran dengan standar jalan sirtu.
“Jalan itu, juga pernah dilakukan peningkatan dari sirtu ke lapan namun tak semuah hanya sebatas dari Desa Tacim menuju Desa Tudahe, dan sekarang malah sudah hancur maka direncanakan dalam tahun 2017 mendatang baru dilakukan hotmix sampai di Tabesang,”ungkapnya.
Yusri menambahkan, kondisi infastruktur jalan tersebut memang cukup memperhatinkan karena sebatas sirtu belum di hotmix maka gampang hancur bila dihantam banjir. Olehnya itu, Dinas PU Dan Perumahan Halbar, yang di bidangnya akan mengusulkan peningkatan jalan tersebut berdasarkan hasil tinjauan di lapangan.
“Memang jalan arah dari Desa Tacim-Desa Tabesang, tak bisa bertahan paling lama enam bulan karena sebatas sirtu sehingga di upayakan agar dapat usulkan peningkatan status jalanya pada tahun mendatang,”pungkasnya.(ssd)