MADIUN,beritalima.com- Sebanyak 25 kru Kereta Api (KA) mulai dari masinis, asisten masinis dan kondektur menjalani tes urin secara tiba-tiba dan acak, di stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Kamis 21 Desember 2017.
Para masinis, asisten masinis serta kondektur yang baru saja selesai bertugas dan yang akan berangkat berdinas, sempat terkejut dengan tes yang dilakukan mendadak dan acak ini. Namun akhirnya mereka menjalani salah satu uji kesehatan penting ini.
“Kita sengaja mengetes mereka yang berganti tugas ini. Kami memastikan mereka tidak mengkonsumsi zat-zat yang membahayakan bagi tubuh mereka dan membahayakan bagi perjalanan kereta api, terutama menjelang masa liburan yang akan dimulai 22 Desember 2017 ini,” ungkap Humas Daops VII PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Persero, Supriyanto, di Ruang Kesehatan Stasiun Madiun.
Menurut Supriyanto, zat-zat tersebut bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan konsentrasi para kru KA sehingga perjalanan bisa terganggu. Sebab, selama perjalanan dengan mengangkut ribuan nyawa, mereka harus melalui banyak perlintasan yang banyak juga tanpa penjagaan, ratusan rambu yang harus dipahami dan dipatuhi serta kondisi lain yang dibutuhkan selama mengemudikan KA. “Mereka harus fit dan benar-benar sehat. Jangan sampai ngefly saat bertugas,” imbuh Supriyanto.
Manajer Kesehatan PT KAI Daops VII, Triyono, mengatakan, rapid test atau tes cepat urin ini untuk mendeteksi sekitar enam zat adiktif yang terkandung dalam narkotika dan obat terlarang alias narkoba. Zat tersebut adalah amphetamin, morfin, marijuana, binzodiazepine, metaamphetamine dan kokain.
“Zat-zat tersebut bisa diketahui oleh alat kita bila dikonsumsi setidaknya tiga hari sebelum tes,” terang Triyono.
Triyono mengatakan, tes ini juga sebagai antisipasi dari tren yang terjadi akhir-akhir ini. Yaitu ada beberapa oknum pilot yang ketahuan mengkonsumsi narkoba saat bertugas.
“Kita tidak ingin terjadi di kereta api dan direksi kami sangat menekankan upaya untuk antipasi konsumsi narkoba oleh seluruh kru KA sampai ke staf dan karyawan PT KAI. Keselamatan adalah yang utama,” ucap Triyono.
Untuk tes semacam ini, lanjutnya, juga dilakukan sebelum masa angkutan lebaran. Yaitu waktu-waktu dimana terdapat kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan.
Selain di ruang kesehatan, tes juga dilaksanakan di titik-titik lain seperti di kantor operasional, ruang istirahat kru tamu dari Daops lain dan lokasi lain yang dinilai perlu. “Kami bersyukur sejauh ini hasilnya negatif, baik alkohol maupun narkoba,” terangnya. (Kominfo).