KUPANG, beritalima.com – Polda NTT merilis data angka kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di Nusa Tenggara Timur selama kurun waktu tahun 2023.
Dari data tersebut, tercatat ada 282 korban lakalantas yang meninggal dunia. Jumlah ini turun. Jumlah ini turun 4 persen dibanding tahun.
Demikian disampaikan Kabid Humas Polda NTT Ariasandy, saat jumpa pers yang dihadiri Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, Wakapolda NTT Brigjen Pol Awi Setiyono, serta pejabat utama (PJU) Polda NTT, di loby lantai 1 Polda NTT, Minggu (31/12).
Ariasandy mengatakan, jumlah lakalantas tahun 2023 sebanyak 1.293 orang, sebelumnya tahun 2022 sebanyak 1.407 orang, mengalami kenaikan 114 kenaikan. Trend lakalantas selama tahun 2023, naik sebesar 4 persen.
“Jumlah korban meninggal dunia tahun 2023 sebanyak 382 orang, tahun 2022 sebanyak 397 orang. Korban meninggal dunia, akibat lakalantas selama tahun 2023 turun 4 persen”, kata Ariasandy.
Sementara itu, jumlah korban yang mengalami luka berat selama tahun 2023 sebanyak 623 orang, sebelumnya tahun 2022 sebanyak 471 orang. Angka ini mengalami kenaikan 152 orang. Trend korban luka berat selama tahun 2023, naik 32 persen. Sedangkan korban luka ringan tahun 2023 sebanyak 1.624 orang, terjadi kenaikan 11 persen, dibanding tahun 2022 sebanyak 1.462 orang.
Wadir Lantas Polda NTT AKBP Yosep Krisbiyanto, menambahkan bahwa kasus lakalantas mengalami kenaikan disebabkan beberapa faktor antara lain, faktor manusia, alam dan faktor jalan.
“Pertama, kebanyakan lakalantas yang terjadi adalah pengendara selalu dipengaruhi miras (minuman keras); kedua rekan-rekan kita pengemudi selalu mengabaikan tentang kecepatan, sehingga faktor kecepatan ini sangat berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan”, kata Yosep Krisbiyanto, menambahkan.
Sementara itu, Kapolda NTT Daniel Silitonga, menambahkan, “Ada hal-hal yang krusial yang perlu memang kami kerjakan, akibat banyaknya pengendara yang berpengaruh miras”, ujarnya
“Saya akan evaluasi di tahun 2024, berapa banyak miras yang masuk ke wilayah NTT, dari mana saja, jenis miras apa dan diperdagangkannya dimana itu nanti menjadi bagian saya dalam rapat-rapat yang bersifat normatif dengan forkopimda”, kata Kapolda.
Kapolda minta Binmas dan Ditlantas turun ke sekolah untuk sosialisasi mengenai aturan lalu lintas. (L. Ng. Mbuhang)