Sebanyak 39 Prajurit TNI yang tergabung dalam Kelompok Depan Operasi Linud (KDOL) yang terdiri dari Tim Pengendali Pangkalan dari Wing 1 Paskhas dan Tim Keamanan dari Brigif 18 Divisi Kostrad berhasil melakukan infiltrasi ke daerah yang disekenariokan dikuasai musuh melalui penerjunan malam hari untuk menjaga kerahasiaan agar tidak diketahui oleh pihak musuh.
Penerjunan tersebut dilaksanakan sebagai kegiatan pendahuluan dari operasi pasukan besar yang tergabung dalam PPRC TNI dalam rangka melaksanakan latihan di wilayah Morotai, Selasa malam (8/5/2018).
Tim KDOL melaksanakan penerjunan dari ketinggian 6.000 feet terdiri dari 13 personel Tim Pengendali Tempur (Dalpur) dipimpin Kapten Pas Basir Sudibyo dari Wing 1 Paskhas Jakarta bertugas mengendalikan penerjunan Linud dan 13 personel Tim Dalpur yang bertugas mengendalikan penerjunan Operasi Perebutan, Pengendalian Pangkalan Udara (OP3U) dipimpin Lettu Pas Ramadatul dari Wing 1 Paskhas Jakarta serta 13 personel Tim Keamanan (Timkam) yang dipimpin Sertu Ronaldo dari Brigif 18 Divisi 2 Malang.
KDOL merupakan organisasi di bawah Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) Lintas Udara (Linud) yang diterjunkan sebelum operasi Linud dilaksanakan menyiapkan Dropping Zone (DZ) dalam rangka operasi Linud, sehingga dapat dilaksanakan dengan aman tanpa diketahui oleh musuh.
Tim KDOL juga bertugas melaksanakan penyiapan depan untuk penerjunan pasukan OP3U dari satuan Batalyon Komando 464 Paskhas Malang dan Satuan Linud (Lintas Udara) sehingga saat penerjunan pasukan Linud dari Batalyon 305/18 Kostrad Malang tidak menemukan hambatan. Tugas lainnya melaporkan situasi cuaca, medan dan musuh serta mengendalikan pesawat yang akan menerjunkan satuan Linud ke titik berkumpul dan memandu dalam pembentukan rencana taktis darat.
Menurut rencana, Batalyon 305 akan diterjunkan di daerah latihan untuk merebut sasaran. Kegiatan penerjunan KDOL wilayah Morotai dihadiri oleh Koordinatir Latihan Wilayah Morotai Kolonel Inf Bobby dan Koordinator Pengamanan Latihan PPRC Wilayah Morotai, Kolonel Kav Hari Murdani