MADIUN, beritalima.com- Satu persatu Orang Dengan Resiko (ODR) Corona atau virus Covid-19 di Kota Madiun,Jawa Timur, menyelesaikan masa pantau dan tidak sakit.
Setidaknya, terdapat 42 ODR yang telah usai pemantaun, hingga Senin 6 April 2020.
Artinya, mereka telah melaksanakan masa isolasi secara mandiri selama 14 hari dan tidak sakit. Namun, bukan berarti tugas selesai. Pasalnya, setidak masih terdapat 371 ODR di Kota Madiun sampai saat ini atau masih terdapat 329 lainnya yang masih menjalani masa pemantauan.
Besaran jumlah ODR itu tak terlepas dari banyaknya warga di perantauan yang pulang. Setidaknya, terdapat 38 ODR baru saat ini. Padahal, warga di perantauan diminta untuk tidak pulang sementara waktu. Apalagi, mereka dari zona merah. Tak heran, mereka yang pulang wajib menerapkan isolasi mandiri di rumah dan terus dipantau selama dua pekan.
Jika tidak, Pemkot Madiun juga menyiapkan sejumlah gedung sekolah sebagai tempat isolasi. Setidaknya terdapat 13 sekolah yang ditunjuk sebagai tempat isolasi. Ke-13 sekolah itu tersebar di tiga kecamatan. Yakni di wilayah Kecamatan Taman, Manguharjo dan Kecamatan Kartoharjo. Pemanfaatan gedung sekolah itu merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur Jawa Timur tentang kesiapan sekolah sebagai tempat karantina mandiri bagi para pemudik.
‘’Mungkin mereka tidak sakit. Tetapi tetap kita pantau. Makanya, pihak keluarga harus melapor kalau ada anggota keluarganya yang pulang dari luar daerah,’’ kata juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 Kota Madiun, Noor Aflah, Senin 6 April 2020.
Kabar baik juga datang dari warga berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP). Dua dari 37 ODP di Kota Madiun, juga dinyatakan sembuh. Berbeda dengan ODR, ODP merupakan warga yang memiliki riwayat dari daerah zona merah yang memiliki gejala demam, batuk, maupun pilek. Mereka sudah mendapatkan penanganan dan wajib melaksanakan isolasi secara mandiri. Sedangkan PDP di Kota Madiun, tidak mengalami penambahan dan sudah terkonfirmasi negatif semuanya.
‘’Kota Madiun tercatat ada delapan yang PDP dan sudah terkonfirmasi negatif. Artinya, mereka memiliki gejala tetapi bukan Korona,’’ tandasnya.
Aflah meminta masyarakat yang di perantauan untuk menahan diri tidak pulang sementara waktu. Itu sesuai arahan Walikota Madiun, H. Maidi, dan anjuran pemerintah pusat. Warga di perantauan cukup mengikuti instruksi penanganan Covid-19 di daerah masing-masing. Jika itu dilakukan, paling tidak sudah turut membantu pemerintah dan tim gugus tugas penanggulangan Covid-19 di daerah masing-masing. Sebab, mayoritas di daerah keterbatasan petugas untuk melakukan pemantauan selama 14 hari.
‘’Untuk di Kota Madiun, sudah melibatkan kader kesehatan di tiap-tiap kelurahan. Tetapi tentu jumlahnya terbatas. Sedangkan ODR terus bertambah. Padahal mereka harus terus dipantau,’’ pungkasnya. (Sumber madiuntoday Diskominfo Kota Madiun. Editor: Dibyo).
Ket. Foto Tangkapan Layar: Noor Aflah.
