JAKARTA, beritalima.com– Hingga saat ini jumlah korban meninggal akibat tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung, terus bertambah. Sampai pada Selasa (25/12) pukul 13.00 WIB atau hari H+3, informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berjumlah 429 orang.
“Data ini masih mungkin akan terus bertambah mengingat pendataan masih terus dilakukan, dan total sementara korban 429 orang meninggal. 1.485 luka-luka, 154 orang hilang dan 16.082 orang mengungsi,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, di Kantor BNPB, Jakarta Selasa, (25/12).
Menurutnya saat ini Tim SAR gabungan terus menyisir lima kabupaten di Banten dan Lampung yang terdampak tsunami, yang kemungkinan nanti bisa bertambah. Sejauh ini, menurut Sutopo kabupaten Pandeglang di Banten jadi wilayah yang paling parah terdampak tsunami.
“Wilayah lain yang terdampak adalah Kabupaten Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran,” tegasnya.
Perlu diketahui bahea tsunami di Selat Sunda diyakini dipicu oleh longsor oleh bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau yang ada di tengah laut.
Tsunami datang tanpa peringatan dini dan tanda-tanda alam seperti surutnya air laut di pantai.
Sampai saat ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika masih mengimbau warga untuk tidak beraktifitas di kawasan pesisir terutama di Selat Sunda. [Rr]