Setelah hampir satu bulan lamanya melakukan bantuan kemanusian, sebanyak 645 prajurit Korps Marinir TNI dikembalikan ke satuannya. Pasukan tersebut terdiri dari 349 prajurit Pasmar 1 Jakarta dan 296 prajurit Pasmar 2 Surabaya yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Sulawesi Tengah. Kogasgabpad yang dibentuk oleh TNI bertugas untuk penanggulangan bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah beberapa waktu yang lalu.
Hal tersebut dikatakan Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Sulawesi Tengah Mayjen TNI Tri Soewandono saat melepas keberangkatan prajurit Korps Marinir menuju satuannya dengan menggunakan KRI Teluk Ende 517 di Dermaga Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, pada Kamis (1/11/2018).
Pangkogasgabpad mengatakan bahwa track record prajurit Marinir dalam membantu masyarakat yang terdampak musibah bencana alam di Sigi, Donggala dan Palu, sangat luar biasa. “Atas nama Panglima TNI saya mengucapkan terima kasih,” ucap Pangkogasgabpad.
“Saya bangga dan merasa terbantu dengan adanya Korps Marinir sehingga semua kegiatan diserahkan pemerintah kepada kita dan semua perintah yang diberikan kepada kita dapat dilaksanakan dengan baik. Kemudian dari seluruh masyarakat menyampaikan rasa terimakasih kepada TNI,” tutur Pangkogasgabpad.
Selanjutnya Pangkogasgabpad Mayjen TNI Tri Soewandono mengatakan, semua kegiatan yang dilakukan prajurit Korps Marinir disini khususnya di wilayah Donggala bagian Timur, masyarakat sangat terbantu. “Saat Prajurit TNI meninggalkan mereka sudah tertata dan tersusun sehingga pemerintah daerah sudah berjalan normal,” tandasnya.
Sebelum melepas prajurit Korps Marinir Pangkogasgabpad Mayjen TNI Tri Soewandono juga melepas 1 Satuan Stingkat Kompi (SSK) dari Batalyon Infanteri 713/ST yang juga telah selesai melaksanakan tugas penanggulangan bencana di Sigi, Donggala dan Palu, untuk kembali ke induk pasukannya di Gorontalo.