MOJOKERTO, Beritalima.com – Alokasi anggaran pendidikan di kabupaten Mojokerto grafiknya terus meningkat, ditahun 2023 saja pemkab Mojokerto mengalokasikan sebesar Rp 744 miliar untuk pendidikan. Supaya pendidikan di Mojokerto lebih baik, namun manfaatnya belum bisa dirasakan oleh para siswa-siswi daerah pinggiran, apalagi daerah terpencil.
Seperti yang terjadi di SD Negeri, Gembongan, kecamatan Gedeg, Mojokerto yang nyaris ambruk akibat dimakan usia, sayangnya hingga kini belum ada tanggapan dan reaksi cepat untuk mengatasinya. Padahal pihak sekolah melalui desa sudah mengajukan permohonan perbaikan, namun ditolak, akibatnya 181 siswa belajar dalam kecemasan.
Kepada wartawan, Kepala Desa Gembongan H.Waras mengatakan, bahwa kondisi SD Negeri Gembong rusak sudah sejak 2 tahun terakhir, dan dirinya kuatir kalau tidak dibenahi akan memakan korban.
Karena mayoritas siswa yang belajar di SD Gembongan adalah warganya sehingga dirinya turut peduli untuk memperjuangkan SDN Gembongan tersebut agar mendapat perhatian dari pemerintah Mojokerto.
“Saya tidak ingin terjadi hal-hal menimpa warga saya, saya berharap siswa yang belajar di SDN Gembongan dengan tenang. Tapi dengan kondisi bangunan seperti itu para wali murid was-was” tuturnya
Lebih lanjut Kades menambahkan, dirinya sudah mengirimkan surat pemberitahuan dan surat pengusulan perbaikan ke dinas Pendidikan kabupaten Mojokerto, tapi hingga saat ini tiada respon dari dinas.
” Selain itu, surat pengusulan juga saya usulkan melalui sistem informasi pembangunan daerah ( SIPD) dengan harapan kerusakan 7 ruang kelas di SDN Gembongan segera dibenahi” ungkap Kades Gembongan di lokasi Sekolah pada Jumat (1/9/2023)
Samsul Bahri, Spd, Mpd Kepala Sekolah SDN Gembongan, mengatakan dengan kerusakan di 7 ruang kelas ini. Secara otomatis dapat mengganggu kegiatan belajar bagi siswa, dan sementara kegiatan belajar kita bagi menjadi dua shif sedang untuk para guru saat ini menempati ruang seadanya.
Beberapa waktu yang lalu, lanjutnya. tim dari DPUPR bersama dinas Pendidikan datang ke SDN Gembongan untuk melihat kondisi bangunan, ” dan saat itu tim dari DPUPR mengatakan kalau memang kondisi bangunan SDN Gembongan rusak berat” ujarnya.
Lutfi Ariyono, AP, S.Sos., M.Si, Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Mojokerto ketika di komfirmasi via WhatsAp terkait kerusakan bangunan di SDN Gembongan, namun sayang, kadis yang pernah menjabat Kadis DPUPR tersebut tidak merespon sama sekali.
Sementara itu, Drs, Teguh Gunarko, M.S.i, Sekertaris Daerah kabupaten Mojokerto, melalui WhatsAp menyampaikan, bahwa dirinya telah memperintahkan Kadis Pendidikan untuk cek lapangan.
“Sudah saya perintahkan Kepala Dinas pendidikan untuk cek lapangan dan menjadikan prioritas penanganan di APBD” jelas Sekda. (Kar)