“78 Tahun Merdeka, Desa Modapia Belum Masuk Listrik, Anak-anak Belajar Pakai Lampu Teplok…”

  • Whatsapp

ILustarasi
KEPULAUAN SULA,beritaLima,com||Desa Modapia, Kecamatan Mangoli Utara, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara belum teraliri listrik meskipun Indonesia sudah 78 tahun merdeka.

Selain listrik, warga juga mengeluhkan infrastruktur jalan. Untuk menempuh Desa Modapia dibutuhkan waktu berjam-jam, karena belum ada jalan darat untuk melintasi, harus lewat jalur laut. Bahkan, pada malam hingga subuh, mereka terpaksa beraktivitas dalam gelap gulita. Akses jalan sulit dicapai

Tidak hanya akses jalan menuju Desa Modapia – Saniahaya, masih menelusuri perkebunan milik warga, bila musim hujan atau pun air pasang di sungai, akan sulit mencapai Desa Modapia

Seperti yang dialami oleh Ketua Pemuda di Desa Modapia, biasa dipanggil Mansur Soamole (46), Dirinya mengeluhkan sejak lahir hingga saat ini belum menikmati listrik milik negara di desanya.

Ia dan orangtuanya bergantung pada mesin desa yang terkadang rusak dan kehabisan minyak, akibat pemakaian terus menerus.

“Pak Presiden Jokowi kami mohon perhatikan warga di desa terpencil ini, telekomunikasi yang masih kurang memadai,” harap Mansur kepada media ini, Minggu (31/12/23)

Anak-anak kesusahan belajar, harga minyak tanah juga mahal. Diakuinya bahwa Indonesia sudah lama merdeka. Tapi, kemerdekaan akan penerangan milik negara belum mampu memerdekaan warga di Desa Modapia

Belum diterangi listrik PLN, anak-anak selalu mengejarkan tugas hingga subuh menggunakan lampu teplok.

Kadangkala hidung mereka penuh warna hitam akibat asap lampu yang terbuat dari botol dan juga rambut mereka terbakar karena terlalu dekat sama lampu.

Selain itu, Ia juga mengeluhkan harga minyak tanah mencapai Rp 12.000 per liter, “Itu pun bila ada, dan harga minyak premium untuk genset sedikit naik karena biaya angkut hingga ke rumahnya, “keluhnya. [dn]

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait