Sehari-harinya Ibu Korban Garani Br Pasaribu Saat Mengendong Agustian di kediamanya di Dusun 16,Desa Pulau Gambar ,Kec.Serba Jadi, Sergai.
Serdang Bedagai, Beritalima.com– Ditemukan kasus penyakit Celebral Placy atau gangguan pada Otak yang berakibat gangguan pertumbuhan ditemukan di Dusun 16, Desa Pulau Gambar, Kec. Serba Jadi, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Kamis(26/1).
Kali ini penyakit gangguan pada otak dan Gizi Buruk ini menyerang Agustian Pranata (8) dengan memiliki berat badan 8 (Delapan kilogram) bahkan bocah malang ini, hanya bisa terbaring selama 8 tahun tanpa ada perhatian dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai.
Dari pantuan Beritalima.com dilokasi, terlihat situasi rumah sangat sederhana yang bertaksiran tiga kali enam meter, inilah agustian Pranata Anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan, Haposan Dolok Saribu (39) dan Gerani Br Pasaribu (39) mereka ini tinggal di Dusun 16, Desa Pulau Gambar, Kec. Serba Jadi, Sergai.
Kedua orang tua Agustian merawat dengan penuh kasih sayang, meskipun Agustian yang sudah berumur (8) tahun hanya bisa terbaring selama tujuh tahun lamanya dengan berat badan hanya delapan kilogram.
Bocah laki-laki yang malang ini tidak dapat bersekolah dan tidak seperti anak seusianya disekitarnya. Karna Agustian penyakitnya terus saja membuat pertumbuhan tubuh yang terus berkurang.
Saat berumur satu tahun Agustian sudah menderita penyakit Panas Tinggi dan kejang -kejang sehingga, harus dibawa berobat ke Puskesmas hingga kerumah sakit daerah yang ada. Bahkan segala terapi sudah dilakukan oleh kedua orang tuanya, namun hasilnya tetap saja tidak ada kesembuhan terhadap anaknya.
Sehingga kedua orang tua agustian putus asa, karena biaya perobatan dengan mengunakan kartu BPJS tetap tidak menjamin karena segala obat harus dibeli dengan uang sendiri.
Menurut Gerani Br Pasaribu atau Ibu dari Agustian mengatakan, “Penyakit yang diderita Agustian ini berawal akibat panas tinggi dan kejang -kejang yang menyerang agustian pada umur satu tahun.
“Menurut keterangan dokter yang pernah menangani agustian di vonis mengalami penyakit otak tidak penuh,” Ucap Br Pasaribu.
“Segala usaha sudah dilakukan oleh kedua orang tua agustian, demi kesembuhan anak mereka,namun karena kondisi keuangan mereka yang sulit,” katanya.
“Kita tidak bisa melakukan hal yang maksimal demi kesembuhan anak kesayangan dari tiga bersaudara, dan berharap adanya bantuan atau uluran tangan dari pemerintah yang hingga saat ini tidak ada rasakanya sama sekali untuk kesembuhan anak kami. ” Ungkap Kedua orang agustian kepada Beritalima.com di kediamannya. (sugi)