JAKARTA, beritalima.com | Seorang dosen, baik pada perguruan tinggi negeri maupun swasta diwajibkan untuk melakukan Tri Dharma Perguguran Tinggi yang salah satunya adalah Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas). Hal itu disadari betul oleh dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) Rakhmat Purnomo, S.Pd., S.Kom., M.Kom.
Diakui Rakhmat, ide Abdimas diawali ketika dirinya menjadi pembimbing lapangan program kampus mengajar angkatan 1 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2021.
“Ketika berdiskusi dengan Ibu Kepala Sekolah, ibu Isti Butsiwati Susanto, S.Pd, beliau -mengeluhkan- akses internet kabel yang belum masuk daerah dimana sekolah ini berada. Sekolah ini berada di Desa Hurip Jaya Kecamatan Babelan Kabupaten bekasi,” terang Rakhmat dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi.
Labih lanjut Rakhmat bercerita, para guru mengalami keterbatasan akses internet karena mengandalkan paket data pribadi. Yang diinginkan adanya modem wifi agar guru dapat mengakses informasi untuk peningkatan pengetahuan para guru.
“Para guru disini juga belum mengetahui dan mempelajari penggunaan elearning google classroom untuk administrasi pembelajaran. Ibu kepala sekolah juga menginginkan agar guru dan staf dapat bekerja dengan cepat ketika menggunakan komputer,” cerita Rahmat tentang kebutuhan guru SDN Hurip Jaya 03 Babelan itu.
Atas dasar itulah, Rahmat menyambut baik dengan membuat progam Abdimas dengan mengusung tema “Optimalisasi Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Administrasi dan Pembelajaran di SDN Hurip Jaya 03 Babelan” dan ia laksankan pada Kamis, 29 juli 2021 lalu.
Dijelaskan Rakhmat, kegiatan Abdimas antara lain menyediakan perangkat modem wifi dan USB wifi untuk akses internet para guru dan staf. Selain itu, ada pelatihan cara mengetik cepat dengan metode 10 jari termasuk juga berbagi pengetahuan tentang cara bijak menggunakan internet dan workshop penggunaan google classroom, google form, dan penggunaan aplikasi shorter URL untuk meningkatkan kualitas kerja adminitrasi dan pembelajaran.
“Kegiatan berikutnya adalah menginstalasi, mengkonfigurasi modem wifi dan usb wifi. Peserta didemokan cara mengkonfigurasi perangkat tersebut, menjelaskan perawatannya dan pengisian paket data selanjutnya,” terangnya.
Harapan dia, teknoloi informasi dapat menjadi enabler atau pemungkin pekerjaan. Dengan adanya teknologi informasi harus dapat mempercepat kerja dan mengefisienkan pekerjaan yang semua itu, sambung Rakhmat, harus diawali dengan mengetahui cara mengetik pada keyboard komputer dengan cepat dan tepat.
“Disinilah perlu latihan yang sungguh–sungguh dan kesabaran. Pekerjaan mengetik modul pembelajaran akan lebih cepat selesai jika mengetik dengan cepat. Pembuatan Rencana pembelajaran oleh guru juga lebih cepat selesai jika diketik dengan cepat,” ujar Rakhmat.
Perlu diketahui, Tim Abdimas, diketuai oleh Rakhmat Purnomo sekaligus yang mengisi worskhop dengan materi pertama dasar-dasar penggunaan teknologi informasi khususnya komputer. Memulai dengan materi mengetik cepat dengan metode 10 jari.
Materi berikutnya adalah penggunaan google classroom untuk administrasi pembelajaran daring. Setelah pelatihan ini, Guru dapat membuat kelas baru, menambah materi pembelajaran, membuat penugasan, memberi penilaian, dan mengunduh nilai rekap dalam bentuk spreadsheet.
Para guru juga belajar membuat google form yang terintegrasi dengan google classroom untuk membuat kehadiran peserta didik dan formulir lainnya. Materi terakhir adalah penggunaan short-link dengan aplikasi bit.ly, dimana aplikasi ini dapat membuat url singkat yang dapat diinfokan ke peserta didik dan kebutuhan lainnya.