SURABAYA, beritalima.com – Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali mengirim ribuan ton beras. Kali ini ke Palestina.
Pelepasan Kapal Kemanusiaan untuk Palestina dipimpin langsung Presiden Aksi Cepat Tanggap, Ahyudin, ditandai dengan penekanan tombol sirine di Gedung Gapura Surya Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Gelar acara dihadiri antara lain Ustadz Bachtiar, Ustadz Bobby Ustadz Yunus, Taufiq ismail beserta istri, Peggy Melati Sukma (Khatijah), Dubes Salman Al Farisi selaku staff ahli bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Luar Negeri, Wakapolres Tanjung Perak.
Selain itu, turut hadir pula Sunarko selaku Direkur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri, Pimpinan PT Pelindo III Surabaya, PT Pelindo Cabang Tanjung Perak, Direktur Utama PT Terminal Petikemas Surabaya, Manager PT Samudera Indonesia Logistik Kargo, Dani Zaelani, Kepala Dinas Sosial Jawa dan Kepala Balai Karantina Pertanian Tanjung Perak, Dr. lr. M Musyaffak Fauzi.
“10 ribu ton beras dikirim secara bertahap menuju Palestina. Kapal Kemanusiaan Palestina resmi dilepas jangkar dari Terminal Petikemas,” kata Presiden ACT, Ahyudin, di Surabaya, Rabu (21/2/2018).
Kapal Kemanusiaan menandakan besarnya kepedulian bangsa Indonesia dalam merespons krisis kemanusiaan yang menimpa masyarakat Palestina.
“Apa yang kita berikan untuk Palestina, memperlihatkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang ikut peduli dan berbagi kebaikan untuk kehidupan negara lain,” ujarnya.
Ribuan ton beras yang dilayarkan menuju Palestina dihimpun dari beberapa kabupaten yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sejumlah kabupaten tersebut di antaranya Bojonegoro, Ponorogo, Ngawi, Sragen, Purwodadi, Rembang, dan Blora.
Proses pengumpulan beras ini telah dimulai sejak panen raya awal Februari silam. Seluruh kegiatan panen hingga pengemasan beras berpusat di Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) binaan ACT di Desa Jipang, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Menurut Koordinator LPM, Harun Susanto, lebih dari dua ratus relawan terlibat dalam proses panen hingga pangangkutan beras Kapal Kemanusiaan Palestina.
“Kalau dihitung-hitung sudah ada lebih dari 200 relawan yang ikut. Ada yang tugasnya menggiling gabah, mengemas, sampai mengangkut beras ke truk-truk kecil maupun kontainer,” ujar Ahyudin.
Beras kualitas terbaik yang dipanen oleh petani Indonesia ini kemudian diangkut menuju Terminal Petikemas Surabaya. Sekitar 80 truk kontainer yang mengangkut ribuan ton beras tersebut telah diberangkatkan secara bertahap.
Kapal Kemanusiaan Palestina akan menempuh perjalanan laut sejauh 9.270 kilometer atau sekitar 40 hari. Sama seperti KK Somalia dan Rohingya sebelumnya, pengiriman beras ke Palestina ini terlaksana atas kerja sama ACT dengan PT Samudera Indonesia.
“Insya Allah ribuan ton beras akan menyapa warga Palestina yang telah dirundung krisis kemanusiaan selama lebih dari lima dekade. Keputusan sepihak terkait pemindahan ibu kota Israel ke Yerusalem atau Al-Quds pada akhir Desember lalu membuat Palestina krisis kemanusiaan sehingga perlu bantuan bahan pokok,” katanya.
Acara gelar Kemanusiaan diramaikan pula oleh Grup Fadli (Padi). Bantuan beras yang merupakan amanah rakyat Indonesia yang besar ini menjadi bukti nyata bagaimana empati bangsa akan selalu ada untuk Palestina. (Ganefo)