Sekira pukul 19.15 Wib, SM bermaksud masuk ke kampus menuju kamar kecil. Namun, satpam kampus tidak mengizinkan masuk dan menghadang SM karena masih ada acara ospek.
Entah tanpa ada alasan yang jelas, AV yang kala itu duduk berdekatan dengan satpam kampus langsung memukul SM hingga pelipis dan kelopak matanya sobek. Alhasil, korban langsung dilarikan ke RS Mitra Medika dan mendapat 3 jahitan
“Saya mau masuk ke gerbang kampus mau ke kamar mandi, ternyata tidak diizinkan oleh satpam. Ternyata tanpa sebab apapun saya langsung dipukul oleh AV,” jelas SM.
Pemukulan tersebut dibenarkan oleh salah satu orangtua mahasiswa. Saksi menjelaskan, jika SM yang mau masuk untuk ke kamar kecil, dihadang oleh satpam dan kemudian dipukul olehSM.
“Tanpa alasan SM yang mau masuk menuju kamar kecil langsung mendapat bogem menrah dari AV,” terang saksi. “Merasa tidak terima, korban langsung melapor ke Polres Bondowoso guna ditindak lanjuti secara hukum,” tambahnya.
Sementara, motif pemukulan saat ini masih diselidiki oleh Reskrim Polres Bondowoso.
Kejadian tersebut sangat disayangkan oleh salah satu Alumni STAI At-Taqwa. Sukandar, sangat menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakukan antar mahasiswa di kampus, karena tidak mencerminkan bahwa kampus adalah basis kaum intelektual dan dijadikan tempat praktik premanisme.
“Jangan sampai premanisme bersarang di kampus. Mestinya kampus harus menjadi tempat untuk pendidikan,” ujar Bendahara IKA PMII ini.
Menurutnya, kampus merupakan kawah candradimuka pendidikan masyarakat. “Seharusnya kaum intelektual itu lebih mengutamakan musyawarah daripada kekerasan dan kampus dapat mendidik mahasiswa menjadi pribadi berkarakter anti premanisme,” pungkasnya. (*/RS)