WONOSOBO, beritalima.com | Kearifan lokal desa Kumejing kecamatan Wadaslintang kabupaten Wonosobo yang perlu dilestarikan tiap usai mengadakan hajatan besar membuat Bucu Pendem yang tidak ada di daerah lain
Seperti halnya pada Jumat, (10/6/2022) desa ini mengadakan acara tasyakuran atas suksesnya kegiatan TMMD Sengkuyung I Kodim Wonosobo yang telah dilaksanakan.
Hal ini dibuktikan dengan dilaksanakan penyerahan hasil pembangunan dari Kodim ke Pemda, peninjauan lokasi, hiburan masyarakat dan tasyakuran.
Pada acara tasyakuran tersebut Bucu Pendem baru dibawa keluar.
Menurut Kades Kumejing Endar Aditria Kurniawan Bucu pendem memiliki filosofi yang mendalam.
“Ini sebagai ucapan terima kasih yang mendalam kepada Kodim dan Forkompimda di desa kami telah dilaksanakan TMMD di tahun ini karena tidak semua desa mendapat kehormatan seperti ini,” ucapnya.
Sedangkan makna dari penyuguhan Bucu Pendem yang terdiri dari lauk ayam utuh yang dipendam di dalam nasi tersebut, filosofinya ayam merupakan hewan yang makan makanan yang baik.
“Disini artinya kita diharapkan meniru perilaku ayam,” ujar Endar.
Sementara lauk ayam yang dipendamkan ke dalam nasi artinya kita tidak perlu pamer sebab kebaikan tidak perlu ditonjolkan.
“Orang akan tahu dengan sendirinya jadi kita tidak perlu menyatakannya sendiri,” tambah Kades Kumejing.
Bupati Wonosobo pun mengapresiasi penyajian makanan khas Bucu Pendem tersebut yang menunjukkan budaya kearifan lokal setempat yang perlu dilestarikan.
“Yang paling utama kita semua dapat melaksanakan sesuai filosofi dalam kehidupan sehari-hari sehingga kehidupan kita akan makin berguna dan bermanfaat bagi masyarakat.” kata Afif Nurhidayat. (Slamet)