SIDOARJO, beritalima.com|
Sekitar 208 perusahaan yang berlokasi di Sidoarjo, terpaksa gulung tikar. Sejak pandemi Covid-19 merebak, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dan sepatu, yang produknya memang memiliki pasar di luar negeri ini, menyatakan pailit, bangkrut. Perusahaan eksportir ini sudah tidak mampu menggaji karyawannya.
Tutupnya perusahaan tersebut, berimbas pada pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan orang. Disaat kebutuhan hidup semakin meninggi justru para karyawan tersebut terpaksa berhenti bekerja.
Menanggapi musibah tersebut, anggota DPRD provinsi Jatim Adam Rusydi SPd menyatakan keprihatinan nya yang mendalam. Mengingat para pekerja tersebut adalah tulang punggung keluarga.
“Itu tentu menjadi keprihatinan bagi kita semua, karena dengan bangkrutnya 208 perusahaan di Sidoarjo ini, pasti akan berdampak pada meningkatnya angka pengangguran,” paparnya.
Ketua DPD partai Golkar Sidoarjo tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya akan memperjuangkan nasib para karyawan yang ter-PHK ini.
“Harapan kami sebagai legislatif, pemerintah dan pengusaha bisa berkomunikasi bersama-sama, apa yang menjadi kendala dan kekurangan dalam dunia usaha, dan bagaimana regulasi pemerintah dalam mendukung dunia usaha tersebut,” sambungnya.
Anggota komisi E DPRD provinsi Jatim ini bahkan memiliki inisiatif, nantinya para karyawan yang terdampak tersebut, akan difasilitasi untuk mendapatkan pelatihan dan ketrampilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) provinsi Jatim.
“Ide menarik, seharusnya pemerintah memberikan fasilitas dengan memberikan pelatihan ketrampilan untuk meningkatkan potensi yang mereka miliki. Nantinya hasil dari pelatihan dan ketrampilan tersebut bisa dipergunakan untuk membuka usaha. Mereka bisa menjadi UKM dan entrepreneur, sehingga meskipun mereka ter-PHK, namun kebutuhan hidup keluarganya tetap bisa tercukupi,” pungkasnya.(Yul)