JAKARTA, beritalima.com| Kebersediaan Prabowo Subianto menerima kritik dan memberikan kritik dalan lingkungan koalisinya memberi angin segar buat demokrasi di Indonesia yang belakangan terkendala.
Hal tersebut disampaikan Politisi Partai Demokrat Andi Arief merespon pidato Prabowo dalam debat Pilpres pamungkas tadi malam yang dianggap menyinggung SBY.
Andi Arief bahkan melihat cukup besar peluang Prabowo menjadi Presiden 2019-2024. “Prabowo sudah berupaya memperbaiki diri menjadi pemimpin demokratis. Kita harus terus berani berbeda pendapat dan mengkritiknya, agar dia bisa menjadi Presiden demokratis nantinya.” kata Andi lewat akun, Minggu (14/4).
Sementara itu Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik sempat mempertanyakan sikap Prabowo dalam debat tersebut dalam akunnya mepertanyakan kenapa kenapa mantan Danjen Kopassus itu menyerang SBY. “Beliau kan berdebat dengan Jokowi, bukan Pak SBY.”
Namun, kembali dia mencuitkan pernyataannya bahwa sikap kritik terhadap pemimpin adalah ciri koalisi yang berkelas. “Cebong mengira melihat tsunami. Padahal cuma air memercik dari gelas. Demokrat setia bersama Prabowo-Sandi. Bebas berpendapat justru ciri koalisi berkelas.” kata dia.
Bahkan Rachlan mengungkapkan, Demokrat akan terus membudayakan kritik terhadap pemimpin jika kelak Prabowo terpilih jadi presiden. “Kita di Barisan 02 jangan ulangi kesalahan mereka yang mengharamkan kritik pada Jokowi. Pemimpin harus terus menerus diingatkan agar senantiasa lurus dan fokus. Juga ketika sedang berdebat,” demikian Rachland Nashidik. [Akhir]