JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Dewan Pembina Forum Bhinneka Indonesia (Forbin), Agun Gunandjar Sudarsa tetap konsisten dengan proklamasi 1945 dimana agama harus menjadi moral politik, bukan menjadi alat politik
Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI tersebut mengatakan, Indonesia merdeka bukan karena perbedaan ideologi antar agama atau paham keagamaan seperti negara-negara lain di kawasan Eropa maupun daratan benua Amerika.
Dalam keterangan tertulis melalui WhatssApp (WA) kepada Beritalima.com, akhir pekan ini, politisi senior Partai Golkar tersebut mengatakan, Indonesia merdeka karena penjajahan/kolonialisme.
Karena penderitaan penjajahan itulah, jelas wakil rakyat dari Dapil X Provinsi Jawa Barat tersebut, semua elemen bangsa yang berbeda agama, suku, bahasa, adat istiadat dan latar belakanguntuk meraih kemerdekaan.
Fakta politik, ungkap laki-laki kelahiran Bandung, 13 Nopember 1958 tersebut, para pemuda bersatu yakni ketika Boedi Oetomo 1908 dan soempah pemoeda 1928 yang akhirnya bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya 17 Agustus 1945. “Itu adalah fakta sejarah,” ulang Agun.
Pada pemilihan presiden 17 April mendatang, terang Agun, yang kita pilih adalah pemimpin negara, bukan yang lain. Pemimpin negara itu tentu saja yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai pasal 29 UUD 1945.
“Pemimpin yang mendasarkan kepada Pancasila, tidak memisahkan agama dan negara serta pemimpin yang menjadikan agama menjadi moral negara,” demikian Agun Gunandjar Sudarsa. (akhir)