MALANG, beritalima.com|
Mensosialisasikan program wawasan kebangsaan, bagi anggota DPRD provinsi Jatim yang satu ini, merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri, karena pihaknya bisa bertemu langsung dan melakukan interaksi dengan masyarakat. Hal tersebut diungkapkan saat menggelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan yang bertemakan UKM Berdaya Indonesia Berjaya, di hotel Savana Malang, Jawa Timur.
Adalah DR. Drs Agus Dono Wibawanto M.HUm yang memberikan pembekalan wawasan kebangsaan kepada masyarakat warga Malang Raya. Anggota komisi B ini menuturkan, dirinya mengajak masyarakat warga Malang Raya yang tidak dikenalnya ini, disamping menyampaikan informasi akan pentingnya menjaga kebersamaan dalam berusaha, juga memaparkan tentang kecintaan pada negara dengan cara menghargai dan membeli produk buatan negeri sendiri.
“Dengan membanggakan hasil karya bangsa sendiri, bukan cuma slogan, kalau mau membeli kebutuhan sehari-hari, belanjalah di warung tetangga. Disamping membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, itu salah satu bentuk menghargai UKM,” terang wakil ketua DPD partai Demokrat Jatim tersebut.
Lebih jauh GusDon, panggilan akrab Agus Dono Wibawanto, menuturkan, saat ini sudah banyak masyarakat yang cerdas untuk berinovasi dengan menciptakan produk-produk unggulan, namun sejauh ini, produk tersebut hanya laku di beberapa tempat, itupun hanya terbatas beberapa saja, sehingga tidak mampu menembus pasar yang lebih luas.
“Untuk membuat sebuah produk, saya yakin panjenengan semua sudah sangat ahli, ya kan?,” serunya, yang dijawab serentak oleh lebih dari 125 orang itu dengan berjamaah, “Iyaaa,”
GusDon mengungkapkan bahwa saat ini yang dibutuhkan oleh semua UKM adalah pangsa pasar. GusDon mengakui bahwa pelaku UKM belum banyak yang memiliki pangsa pasar, rata-rata mereka hanya bisa membuat produk, menciptakan inovasi-inovasi yang sangat bagus, namun mereka tidak tahu kemana produk-produk tersebut akan dilempar, di pasarkan.
“Menjadi tugas pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada pelaku UKM memasarkan produknya di tempat-tempat yang potensial. Tugas pemerintah adalah membuka link dengan Buyer, baik nasional maupun internasional agar produk yang dibuat oleh pelaku UKM terjual sebanyak-banyaknya,” sambung anggota komisi B DPRD provinsi Jatim ini.
Di dalam perbincangan tersebut, hampir semua pelaku mengeluh masalah konsinyasi yang dianggap sangat merugikan. Dan yang paling urgent adalah produk makanan dan minuman dalam kemasan, atau Frozen, diwajibkan terdaftar di BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan). Sementara untuk mendapatkan ijin tersebut, standar yang ditentukan oleh BPOM sangat rumit, terutama tempat yang berproduksi.
“Tempat produksi tidak boleh menjadi satu dengan tempat tinggal. Mulai proses bahan hingga dalam kemasan, tidak diperbolehkan dilakukan di satu tempat. Sementara kita tidak punya lahan untuk itu. Pelaku UKM kebanyakan adalah industri rumahan, tidak memiliki modal yang besar, tidak punya tempat produksi yang ditentukan oleh BPOM,” keluh mereka.
Disamping itu, kalau misalnya ada yang memiliki lahan atau rumah yang bisa digunakan untuk berproduksi, tidak boleh dipinjamkan untuk produk orang lain.
“By name by adress,” tambahnya.
Menanggapi perihal tersebut, GusDon menyanggupi akan melakukan komunikasi dengan pihak BPOM.
Sebelum acara berakhir, GusDon memberikan door prize untuk peserta yang bertanya, bahkan hampir semua peserta mendapatkan bingkisan cantik tersebut. GusDon juga memberikan bantuan uang tunai bagi peserta yang memiliki keluarga yang sedang sakit. Bahkan yang lebih menarik adalah hampir semua produk yang dibawa oleh pelaku UKM diborong oleh GusDon dan keluarganya.(Yul)