MALANG, beritalima.com|
Anggota DPRD provinsi Jatim Dr Drs H Agus Dono Wibawanto MHum menjadi salah satu anggota DPRD provinsi Jatim yang memiliki pemikiran berbeda saat menyelesaikan masalah. Termasuk diantaranya, ketika menyeruak kabar bahwa 30 tahun yang akan datang, dunia ini akan kekurangan air, bahkan mungkin bumi kita akan gundul. Agus Dono Wibawanto menyikapi situasi tersebut dengan membahas tuntas berbagai solusinya.
Saat melaksanakan wawasan kebangsaan (WasBang), mantan pengusaha SPBU ini menghadirkan Warek(wakil Rektor) IV UIN Maliki Malang Dr Isroqunnajah MAg atau yang akrab dipanggil Gus Is, dan Founder Alamku Hijau Fitri Harianto ST. atau yang terkenal sapa Ndan.
WasBang sendiri mengambil tema “Cinta Tanah Dan Cinta Air Merupakan Patriot Menjaga Keberlangsungan Kehidupan Antar Generasi”. Sesuai tema tersebut, Gus Don, panggilan akrab Agus Dono Wibawanto, mengundang 125 peserta dari berbagai elemen masyarakat, mulai aktivis desa yang masih muda yang disebut kaum milenial, hingga para orang tua dan juga penggerak PKK dan pelaku UMKM.
Wakil ketua DPD partai Demokrat Jatim ini menuturkan bahwa pihaknya merasa prihatin dengan keadaan di lapangan saat ini. Banyaknya hutan yang gundul, bencana alam longsor dan banjir bahkan seperti sudah langganan menimpa masyarakat Malang Raya. Padahal, daerah Malang dan Batu merupakan wilayah yang memiliki ketinggian diatas 450 meter dari permukaan air laut. Dahulu, Malang dan Batu sangat aman, nyaman dan tidak mungkin banjir, karena wilayah tersebut dikelilingi oleh pegunungan dan dataran tinggi, disamping itu hutan belantara, pohon-pohon yang mengelilingi wilayah tersebut, usianya lebih dari 150 tahun.
Seiring berjalannya waktu, banyaknya penebangan hutan dan pohon yang dialihfungsikan untuk Villa dan pemukiman untuk para pendatang, menyebabkan hutan dan pegunungan mulai gundul. Kalaupun ada tenaman, hanya beberapa saja berupa tanaman hias.
Menyadari betapa berbahayanya kondisi yang terjadi saat ini, Gus Don memaparkan berbagai strategi, solusi, bantuan dan pemikiran yang indah, agar Malang raya yang sangat terkenal sebagai destinasi wisata bernuansa alam dengan udaranya yang sejuk ini, bisa berumur panjang.
“Berangkat dari keprihatinan bahwa Malang raya sudah sangat rentan dengan bencana, terutama longsor dan banjir. Bagaimana kita bisa mengantisipasi agar bencana tersebut berkurang, atau setidak-tidaknya, tidak kian meluas ke seluruh wilayah Malang raya. Kita hadirkan para pakar dan pemerhati untuk sama-sama memikirkan jalan keluarnya, agar Malang raya bisa seindah dulu lagi,” terang Anggota komisi B DPRD provinsi Jatim ini.
Gus Don menyebutkan, bahwa pihaknya juga memberikan bantuan pohon untuk warga Malang raya yang memiliki program penghijauan. Bahkan seorang warga yang memiliki komunitas pecinta alam meminta bantuan untuk penanaman pohon, agar wilayah mereka tidak panas dan tidak banjir lagi.
“Saya siapkan pohon mangga 100 batang, yang tumbuhnya sudah diatas 100 sentimeter. Juga warga yang minta dibangunkan penyerapan air, saya bantu Rp 2.500.000,- untuk membuat tandon penyerapan air,” sambung Gus Don.
Disamping memberikan bantuan pohon dan finansial, sudah menjadi kebiasaan Gus Don saat bertemu dengan warga masyarakat Malang Raya, Gus Don kerap bagi-bagi hadiah. Mulai uang tunai hingga perlengkapan dapur dan souvenir. (Yul)