Ahmad Basarah: Menghormati Perayaan Agama Lain Bentuk Dari Toleransi

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengajak segenap anak bangsa Indonesia saling hormat-menghormati di antara sesama pemeluk yang akan merayakan hari besar agamanya termasuk memberikan kesempatan saudara umat Kristiani merayakan Natal dengan tenang dan damai.

Disamping itu, bentuk saling hormat menghormati antar sesama pemeluk agama salah satunya dengan saling menyampaikan ucapan selamat pada perayaan hari raya masing-masing agama yang hidup dan diakui di bumi Panca Sila ini.

Sebagaimana yang sudah menjadi tradisi bangsa Indonesia selama bertahun-tahun, di mana setiap perayaan Idul Fitri atau Idul Adha umat non-muslim memberikan ucapan selamat kepada saudara-saudaranya pemeluk agama Islam.

Tak jarang di antara mereka ikut merasakan kebahagiaan umat Islam yang sedang merayakan Idul Fitri dengan ikut mengirimkan parcel lebaran dalam bentuk kue atau makanan lainnya. Mereka juga ikut hadir dalam perayaan open house perayaan halal bi halal Idul Fitri yang diselenggarakan tokoh-tokoh masyarakat dari kalangan umat Islam.

Demikian juga ketika umat beragama lain, seperti umat Kristiani, Hindu, Budha dan lainnya sedang merayakan hari besar agamanya, masyarakat Indonesia yang beragama Islam memberikan penghormatan sebagai bentuk dan wujud toleransi berbangsa.

Saling memberikan penghormatan terhadap peringatan hari-hari besar semua agama itu hendaknya jangan dikaitkan dengan akidah masing-masing agama karena praktik kehidupan kebangsaan seperti itu bukan dalam rangka mengkompromikan akidah agama masing-masing, tetapi hanya bentuk toleransi kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai prinsip sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Panca Sila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Hadist Riwayat Imam Bukhari yang berbunyi ‘Innamal A’malu Binniyat’, iyu artinya bahwa sesungguhnya segala perbuatan manusia tergantung pada niat dia. Jika umat Islam Indonesia ingin menyampaikan ucapan selamat pada perayaan hari besar saudaranya yang bukan se-iman tetapi konteks dan niatnya memelihara toleransi kehidupan berbangsa bernegara, sebaiknya jangan dikaitkan mereka mengkompromikan akidah kepada keyakinan agama yang lain.

Saya, ungkap Ahmad, sering memberikan ucapan selamat ketika saudara-saudara yang beragama lain merayakan hari besar agamanya. “Saya tidak pernah merasa hal seperti itu melunturkan akidah agama saya sebagai seorang muslim. Begitu juga sebaliknya,” kata dia,

Saudara-saudara saya yang beragama lain ketika mereka sering mengucapkan selamat hari raya ketika saya merayakan Idul Fitri atau hari besar Islam lainnya, kata Ahmad, tidak membuat akidah agama mereka menjadi luntur karena ini hanyalah tradisi toleransi berbangsa, bukan dalam rangka toleransi aqidah masing-masing umat beragama.

Karena itu politisi ini mengajak anak bangsa
menjaga tradisi Indonesia yang diajarkan para pendahulu kita yang saling hormat menghormati di antara sesama umat beragama sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang rukun, damai dan tentram.

Kita harus dorong agar semua umat beragama semakin dekat dan taat dengan ajaran agamanya masing-masing. Taat yang sama uga harus lestarikan segala bentuk praktik bermasyarakat dan berbangsa yang dapat semakin memperkokoh persaudaraan kebangsaan yang berragam.

“Hal tersebut sesuai dg fatwa KH Hasyim Asy’ari yg mengatakan “Hubbul Wathon Minal Iman”, yakni mencintai bangsamu adalah sebagian daripada iman Islam,” demikian Ahmad Basarah. (akhir)

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *