JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membantah partai politik (parpol) yang berkuasa 2009-2014 pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) keluar dari koalisi pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno (Prabowo-Sandi).
“Tidak benar itu. Kita tidak berniat ke luar dari koalisi. Demokrat bersama kadernya tetap mengusung pasangan Prabowo-Sandi pada pemilihan presiden 17 April mendatang,” kata AHY kepada sejumlah awak media usai debat capres-cawapres putaran terakhir di Jakarta, Sabtu (13/4) malam.
Pernyataan AHY tersebut berkaitan adanya teriakan dari salah seorang yang meminta Demokrat keluar dari koalisi karena dalam debat terakhir capres itu Prabowo menyalahkan pemerintahan sebelumnya salah dalam mengurus ekonomi.
“Tidak. Kita tidak akan keluar dari koalisi yang sudah dengan susah payah dibentuk beberapa wakyu lalu. pimpinan Partai Demokrat bersama kader dan pendukungnya tetap memperjuangkan pasangan Prabowo-Sandi sebagai presiden-wakil presiden 2019-2024,” kata AHY.
AHY tidak merasa Partai Demokrat disalahkan Prabowo dalam debat capres tersebut. “Saya tidak memandang Pak Prabowo menyalahkan Pak SBY maupun Partai Demokrat. Saya juga tidak tahu siapa yang berteriak agar Demokrat ke luar dari koalisi.” kata dia.
AHY yang juga putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat itu menekankan, Demokrat akan terus mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Meski demikian, di pileg, Demokrat juga tetap memiliki misi untuk membuat raihan suara parpolnya sendiri besar.
“Kami solid, kami utuh, dan kami hadir di sini untuk bisa memberikan support di pilpres. Tapi kami juga punya tugas, punya mandat, untuk bisa memenangkan Partai Demokrat dalam pileg,” ujar AHY.
Ya, seperti didengar banyak pennton maupun pemirsa siaran langsung debat capres, Sabtu (13/4) malam, Prabowo mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini sedang berjalan berada pada arah yang salah.
Prabowo tidak menyalahkan Jokowi terkait hal tersebut. “Saya tidak menyalahkan Pak Jokowi, ini kesalahan kita sebagai bangsa, sudah berjalan puluhan tahun,” ujar Prabowo saat debat terakhir.
Menurut Prabowo, kebijakan yang salah arah ini salah satunya deindustrialisasi merupakan juga tanggung jawab presiden-presiden sebelum Jokowi. “Ini kesalahan-kesalahan besar presiden-presiden sebelum Bapak (Jokowi). Kita harus bertanggung jawab. Itu pendapat saya,” kata dia.
Seperti diketahui, salah satu Kader Partai Demokrat bernama Ardy Mbalembout berteriak-teriak dengan nada ancaman bahwa partai pimpinan SBY akan ke luar dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
Pria yang tercatat sebagai Sekretaris Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat itu berteriak sembari beranjak keluar dari arena debat Pilpres 2019 kelima. “Kita keluar dari koalisi. Kita keluar dari koalisi. Saya Ardy Mbalembout,” kata dia di lokasi. (akhir)