Akibat Banjir Rob, Rumah Nelayan di Pamekasan Rusak, Warga Harap Ada Tangkis Laut

  • Whatsapp
Salah Satu Rumah Milik Nelayan yang Rusak Akibat Diterjang Banjir Rob.[Foto FWP]

PAMEKASAN, Beritalima.com|Beberapa hari ini cuaca memberuk hingga terjadi gelombang pasang air laut (banjir rob) tepatnnya di wilayah pesisir, khususnya di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Akibat dari gelombang pasang air rob, rumah milik salah satu nelayan sekitar mengalami kerusakan pada bagian pondasi yang berdekatan dengan pantai pesisir Jumiang tersebut.

Bacaan Lainnya

Suhari, salah satu tokoh masyarakat di Desa Tanjung mengatakan, kerusakan salah satu rumah warga di pesisir pantai Jumiang itu kerap terjadi saat air pasang naik. Tak hanya itu, gelombang tinggi juga menyebabkan abrasi di wilayah tersebut.

“Banjir rob ini terjadi kurang lebih empat sampai lima hari dari kemarin dan menyebabkan rumah milik warga nelayan mengalami kerusakan pada bagian pondasinya,” ucap Suhari, Jumat (5/6/2020).

Terkait kondisi ini, ia menghimbau kepada warga yang ada disekitar pesisir pantai Jumiang untuk waspada, jika cuaca ekstrim segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, sebab cuaca saat ini cukup ekstrim,” imbuhnya.

Sementara Hamidah pemilik rumah yang diterjang banjir rob mengungkapkan, rumahnya mengalami kerusakan pondasi di bagian depan. 

Namun di rumah yang ditempati tiga orang itu, saat ini sudah diberi penyanggah dari bambu sebagai penguat, serta lantainya yang rusak diganti dengan disusun bebatuan agar ombak tidak masuk ke dalam rumahnya.

“Iya betul, rumah saya mengalami kerusakan diterpa angin kencang dan ombak,”jelasnya..

Hamidah mengungkapkan, jika ombak kembali besar seperti kemarin, pihaknya beserta keluarga berniat untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman

“Sembari waspada kami akan tetap tinggal disini, namun kalau seperti kemarin kami mau mengungsi. Sebab kami takut,” tuturnya sembari mengelus dada.

Lebih lanjut, Hamidah menjelaskan, hingga saat ini belum ada perhatian dari pemerintah setempat terhadap dirinya yang tertimpa musibah akibat banjir rob ini.

Ia pun berharap, pemerintah dapat membantunya setidaknya dengan membuat tangkis air laut sehingga rumahnya yang hanya beberapa meter dari bibir pantai tidak lagi mengalami kerusakan. “Saya berharap begitu,” katanya penuh harap.

Akibat dari bencana tersebut, kerugian rumah yang dialami Hamidah, ditaksir mencapai Rp 2 juta rupiah. [An]

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait