Akibat Serangan Coronavirus Covid 19 Produk Tradisional Jadi Booming

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com |
Tidak semua musibah memberikan dampak buruk bagi manusia. Hal tersebut disadari benar oleh masyarakat Jatim. Dengan adanya perbagai musibah penyakit,  terutama yang saat ini gencar menyerang adalah penyakit yang diakibatkan oleh Coronavirus Covid 19. 

Berdasar berbagai penelitian yang dilakukan oleh civitas akademika, para pakar mengatakan bahwa virus Corona bisa dicegah dengan mengkonsumsi bahan tanaman tradisional seperti jahe, kunir, sereh, kencur dan temulawak, membuat ribuan orang berduyun-duyun memborong jenis “jamu” tradisional tersebut. Anggota DPRD provinsi Jatim dari fraksi Demokrat Subianto menjelaskan peluang pasar produk tradisional ini, Selasa(10/3/2020)

“Bagi kita merupakan tantangan dan juga peluang karena ada penemuan bahwa dengan mengkonsumsi minum minuman yang berbasis atau berbahan baku dari kunyit temulawak luar biasa sekali. Manakala ini dikembangkan di pedesaan lebih-lebih kalau dikaitkan dengan program pemerintah Jawa Timur yang akan membuat rencana Perda tentang produk tradisional,”terang Subianto. 

“Bahan minuman tradisional yang termasuk empon-empon itu akan mendukung, juga masyarakat untuk lebih kembali kepada kebiasaan tradisional. Yang tadinya kita minum minuman bersoda, sementara minuman tradisional sudah dilupakan, maka sekarang itu sudah mulai beralih. Apalagi para pelaku UMKM yang membikin minuman yang berasal dari bahan-bahan empon-empon tadi ini mulai berkembang,”sambung Subianto. 

Anggota Komisi B ini menyebut  bahwa minuman Sinom yang biasa dijual oleh penjual jamu gendongan. Ini sekarang laris lagi, yang selama ini sudah tenggelam tapi dengan adanya munculnya virus ini maka dia akan mulai berkembanglah, “ini lah peluang yang harus ditangkap oleh semua pihak termasuk petani. Seperti bawang putih yang selama ini kita impor  dari Cina ya ini kan daerah-daerah tertentu yang bisa ditanam. Itu kan bisa dikembangkan. Ini merupakan peluang bagi para petani sehingga petani juga ada nilai lebih,”jelas Subianto.  

Anggota DPRD provinsi Jatim dari Dapil Kediri ini mengatakan “Kalau kita mau menggali hal itu masih banyak sekali potensi potensi yang bisa dikembangkan. jadi Monggo dengan adanya virus ini jangan kita anggap sebagai musibah,  tetapi anggaplah sebagai tantangan. Tapi juga  lebih cenderung kita ambil sebagai peluang yang harus kita kembangkan. Sebagai orang yang memang fokus pada bidang pertanian jadi ambil Sisi positifnya. Hal-hal yang bisa dikembangkan untuk menangkal itu yang harus kita kembangkan di daerah kita. Tidak usah terlalu mengandalkan yang kimiawi jadi seperti untuk meningkatkan daya tahan tubuh,”tambah Subianto. 

“Banyak obat-obat yang berbahan kimiawi,  tapi kita lebih cenderung kepada back nature,  kembali ke alam. Seiring dengan Perda yang dilontarkan, diinisiasi oleh komisi B untuk mengkonsumsi  obat tradisional. Artinya jamu dan sebagai nilai-nilai yang harus kita apresiasi,”urai Subianto. 

Subianto merasa bangga bahwa jamu tradisional sekarang sudah menjadi favoritnya orang. Sehingga orang sudah sulit menemukan bahan-bahan tanaman toga tersebut di pasaran.
“Yang harganya juga melambung. Mau gimana, ini memang tugas dari dan kewenangan dinas pertanian untuk mendorong kepada petani menanam toga,  karena  tanaman tersebut sekarang lagi dibutuhkan. Termasuk jahe merah hati harus dibudidayakan. Sekarang pertanian tidak hanya berfokus pada tanaman pangan, tetapi tanaman-tanaman yang berbasis obat itu harus pula dikembangkan,”pungkasnya. (yul) 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait