BANYUWANGI, beritalima.com – Terbengkalainya bangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, memancing reaksi sejumlah aktivis setempat. Mereka mendesak pemerintah bisa segera memfungsikan bangunan 4 lantai dan 4 blok dengan 200 kamar tipe 36 dan 45 tersebut.
Seperti diketahui, Rusunawa diatas lahan 5 hektare tersebut dibangun dengan anggaran Rp 25 miliar dari APBN 2013 dan 2014. Serta Rp 2 miliar dari APBD Banyuwangi, untuk pembangunan fasilitas pendukung. Seperti pengadaan air bersih, ruang terbuka hijau, sanitasi, pemasangan listrik dan juga jalan akses menuju ke Rusunawa.
“Bangunan itu sudah berdiri 3 tahun an, tapi sampai sekarang masih belum digunakan, apa tidak sayang, apa tidak malah jadi rusak,” ucap Ketua Dewan Pimpinan Kolektif Aliansi Rakyat Miskin Banyuwangi, Helmi Rosadi, Jumat (18/8/2017).
“Pernah disampaikan, katanya Rusunawa ini untuk warga kurang mampu, tapi kenapa sampai saat ini belum difungsikan?, padahal di Kecamatan Kalipuro ini memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi. Seharusnya kan bisa bermanfaat untuk mereka,” katanya.
Helmi juga menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu dirapikan sebelum Rusunawa benar-benar difungsikan. Terutama akses jalan masuk. Terlebih lokasi Rusunawa memang berada dibelakang bangunan lain milik masyarakat.
“Saya mendengar ada bangunan milik salah satu hotel yang harus dibongkar untuk perluasan akses masuk ke Rusunawa, seharusnya itu kan tidak boleh, jika itu benar, perencanannya perlu dipertanyakan,” pungkas Helmi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkin) Banyuwangi, Ikrori Hudanto, belum dapat dikonfirmasi terkait kapan di fungsikanya Rusunawa yang ada di kecamatan kalipuro ini.(abi)