TORAJA UTARA – www.beritalima.com-Aliansi Indonesia Kabupaten Toraja Utara ( AI) menilai Pemkab Torut beserta jajarannya,utamanya pada Dinas Pertanian dan Disperindagkop dinilai Kinerjanya belum Maksimal. .
Seperti yang diungkapkan oleh Hal Sekretaris Aliansi Indonesia Kabupaten Toraja Utara,Suli Matius.SH,dalam Keterangan Persnya,Rabu 12/ 10 di Rantepao,ungkap dia,dirinya menilai Pemkab Torut terutama beberapa jajarannya,masih jauh dari harapan masyarakat.
Bahkan kinerja beberapa SKPD tersebut sudah saatnya untuk dirasafel,terkait upaya Pemerintah,sesuai dengan taqlin bupati saat kampanye,”berubah untuk sejahtera” misalnya,dari apa yang diamati oleh Suli termasuk program 100 hari,kata dia,belum ada ujud nyata yang nampak termasuk soal tanam cabe dan tomat.
Soal ikan Berformalin,belum dilakukan secara maksimal dalam menangani ikan formalin,utamanya ikan dari luar yang datang dan dijual di Kabupaten Toraja Utara .
“Kami hanya mengingatkan,selain ikan formalin soal semrawutnya parkiran mestinya juga menjadi perhatian Pemerintah.Utamanya,Dinas Perhubungan,”ujarnya.
Soal pemeriksaan hewan utamanya hewan yang masuk ke Toraja,harusnya menjadi perhatian Pemerintah guna menimalisasi adanya ancaman virus antara yang dapat menulari ternak masyarakat.
“Dinas terkait lainya,memprogramkan secara rutin guna melakukan operasi pemeriksaan bagi hewan ternak seperti Kerbau , Babi termasuk sayuran yang masuk bebas dari zat formalin”,ujar Suli.
Sabung dia,sebelum dilakukan pemotongan hewan sebaiknya dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan oleh Dinas terkait, apakah layak atau tidak untuk dilakukan pemotongan hewan tersebut sebelum dikomsumsi.
Kendalanya bagi instansi melakukan pengawasan,minimnya soal anggaran salah satu penyebab rutinitas beberapa instansi mengalami hambatan.
Untuk itu,Pemerintah lebih intensif melakukan opersi pemeriksaan ikan formalin sehingga ancaman bahaya ikan berformalin dapat dicegah demi kesehatan masyarakat.
Sementara Kepala Dinas Perindagkop Toraja Utara, G.Sumule saat dikomfirmasi Via selulernya mengatakan Pihaknya tidak maksimal dalam melakukan operasi diperbatasan Kaliakan,pasalnya, kehabisan obat deteksi untuk mengetahui dan memastikan ikan yang datang dari luar masuk ke Toraja bebas berpormalin.
“Kami rutin lakukan sidak hanya saja kehabisan obat deteksi dalam melakukan operasi setiap pedangang ikan yang masuk di Toraja Utara”,Kunci MG Sumule.(Gede Siwa)