SURABAYA, Beritalima.com-
Universitas Airlangga (Unair) tidak pernah berhenti melahirkan insan inspiratif. Seperti halnya Abdul Rohman. Alumnus Program Studi Akuntansi FEB Unair ini sukses mengembangkan bisnisnya yang bernama GELATAH. Berkat bisnisnya itu, ia dinobatkan sebagai wisudawan berprestasi Unair periode Maret 2024.
Sejak kecil, ia memang telah memiliki cita-cita khusus untuk terjun ke dalam dunia bisnis. Menurutnya, bisnis adalah ladang untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kemampuan mengambil inisiatif, sekaligus keterampilan dalam menghadapi tantangan.
Alasan lainnya mengapa Abdul ingin mengembangkan bisnis ini adalah sebab keinginannya untuk membantu perekonomian masyarakat. Ia ingin membuka lapangan kerja, menyediakan produk berkualitas, serta berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Tentang GELATAH
Abdul menerangkan, GELATAH merupakan perusahaan rintisan yang berfokus pada pengolahan minyak jelantah berbasis sociopreneurship. Bisnis GELATAH telah Abdul rintis sejak masih menjadi mahasiswa. Ia bahkan juga meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional maupun internasional.
Hingga saat ini, GELATAH telah menghasilkan berbagai produk, seperti sabun, lilin, biodesel, dan jasa penjemputan minyak jelantah se-jawa Timur. Tidak hanya itu, GELATAH kini juga berhasil merambah secara luas. Bisnisnya ini berhasil menjalin kemitraan dengan lebih dari 60 institusi.
“Alhamdulillah, saat ini GELATAH juga telah berhasil bekerja sama dengan lebih dari 60 institusi yang terdiri dari sekolah maupun organisasi. Fokus kami di GELATAH bukan hanya pada keuntungan, melainkan juga memberikan dampak bagi masyarakat,” ujarnya.
Hadapi Tantangan
Tidak mudah bagi Abdul untuk membesarkan bisnisnya itu. Ia mengaku perlu kerja keras untuk mengenalkan layanan dan produknya ke khalayak, khususnya ketika awal-awal bisnisnya berdiri.
“Saya harus bekerja keras untuk memperkenalkan layanan kami, membangun hubungan dengan klien, dan memberikan nilai tambah pasar,” ungkap Abdul.
Abdul melanjutkan, ada berbagai kendala dan tantangan yang ia hadapi. Abdul harus mengatur waktu antara kuliah dengan berbisnis. Strategi Abdul ketika melaksanakan kedua kegiatan itu adalah dengan membuat skala prioritas dan tetap konsisten.
“Saya selalu berusaha mengoptimalkan waktu luang yang saya punya, sehingga semua pekerjaan bisa terselesaikan dengan baik,” ungkapnya.
Pada akhir, Abdul berpesan pada para mahasiswa untuk secara lebih bijak dalam membagi waktu. Menurutnya, penting bagi mahasiswa untuk tetap fokus pada tujuan dan cita-cita.
“Dan kita harus berpikir ke depan, karena kalau fokus kuliah aja, nanti lulus mau jadi apa? Banyak pesaing di luar sana yang punya lebih banyak pengalaman. Akan susah kalau kita ngga ada value lebih dari teman-teman lainnya,” pesannya.(Yul)