SURABAYA, Beritalima.com |
Bertempat di Kantor Pusat Basuki Rahmat Surabaya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim melaksanakan analyst meeting dalam rangka memberikan keterbukaan informasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting guna memaparkan kinerja keuangan Semester I Tahun Buku 2021. Rabu(28/7/2021)
Tahun 2021 masih menjadi tantangan bagi industri perbankan, pandemi Covid-19 gelombang kedua yang melanda Negara Kesatuan Republik Indonesia membuat sektor bisnis kembali mengalami penurunan dan berdampak secara tidak langsung terhadap kinerja industri perbankan. Namun demikian bankjatim bersyukur, di tengah-tengah pandemi tersebut, bankjatim masih mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Year on Year/ YoY).
Kinerja keuangan bankjatim semester I Tahun Buku 2021 menunjukkan performa yang bagus dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year / YoY). Berdasarkan kinerja Juni 2021, aset bankjatim tercatat Rp. 95,48 triliun atau tumbuh 26,90%, laba sebelum pajak bankjatim tembus Rp. 1,04 Triliun atau tumbuh 5,56% (YoY) sedangkan laba bersih bankjatim tercatat Rp. 803 Miliar atau tumbuh 4,32%. Selama semester I 2021, Dana Pihak Ketiga (DPK) bankjatim mencatatkan pertumbuhan 27,36% (YoY) yaitu sebesar Rp. 81,52 triliun. Demikian penjelasan yang disampaikan oleh direktur utama Bank Jatim Busrul Iman saat memaparkan kinerja Bankjatim pada semester pertama ini.
Busrul mengungkapkan, meskipun masih di tengah-tengah pandemi, bankjatim tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif yaitu tumbuh 8,72% (YoY) atau sebesar Rp. 42,60 triliun. Pertumbuhan kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang tertinggi yaitu tumbuh 14,62% (YoY) atau tercatat Rp. 7,25 Triliun. Diikuti oleh pertumbuhan kredit komersial yang tumbuh 13,39% atau tercatat Rp. 10,63 Triliun dan kredit di sektor konsumsi yang tumbuh 5,26% atau tercatat Rp. 24,72 Triliun.
“Komposisi rasio keuangan bankjatim periode Juni 2021 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,54%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,06%, dan Return On Asset (ROA) 2,31%. Selama pandemi, bankjatim juga aktif berpartisipasi dalam mendukung program yang dicanangkan oleh Pemerintah melalui restrukturisasi kredit. Sampai dengan Juni 2021, bankjatim telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp. 2,56 Triliun atau 6,02% dari total penyaluran kredit bankjatim,” terang Busrul.
Menurut Busrul selama pandemi Covid-19, pengguna layanan digital bankjatim mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dari awal tahun hingga Juni 2021 (Year to date/Ytd), pengguna mobile banking mengalami pertumbuhan sebesar 18% (Ytd). Sedangkan pengguna sms banking dan internet banking juga mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 14,3% dan 13,2% (Ytd).
“Tingginya angka pertumbuhan pengguna e-channel bankjatim menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital bankjatim semakin meningkat. Melalui produk-produk layanan digital, bankjatim memberikan solusi kepada nasabah dan masyarakat yang sedang berada di rumah dalam rangka mendukung pencegahan penyebaran virus Covid-19,” sambungnya.
“Dengan memanfaatkan layanan e-channel bankjatim seperti fasilitas mobile banking, sms banking dan internet banking, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan atau pembayaran dengan cepat, mudah, dan aman.Bankjatim juga turut berkontribusi dalam upaya meminimalisir penyebaran virus
Covid-19 dengan mendukung dan mengikuti program vaksinasi yang diadakan oleh pemerintah. Bankjatim sendiri telah melakukan vaksinasi terhadap para karyawan serta keluarga yang nantinya diharapkan dapat membentuk herd immunity sehingga dapat lebih maksimal dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat dan nasabah. Selain itu, beberapa waktu lalu bankjatim bersama Sektor Jasa Keuangan Jawa Timur sukses menggelar program vaksinasi yang mencakup kurang lebih 30.000 peserta vaksin. Bankjatim berharap kegiatan vaksinasi tersebut dapat membantu meminimalisir penyebaran virus Covid-19 serta dapat memulihkan perekonomian ekonomi khususnya di Jawa Timur,” lanjutnya.
Busrul menambahkan, dari kinerja tersebut, bankjatim optimis dapat mencapai target kinerja keuangan di akhir tahun 2021. Beberapa langkah telah disiapkan dalam mendukung pencapaian target tersebut, salah satunya adalah penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah dimulai lagi tahun ini dengan plafond Rp. 1 triliun. selanjutnya, bankjatim juga akan berusaha meningkatkan market share untuk kredit multiguna yang saat ini masih sebesar 60%.(Yul)