BONDOWOSO, beritalima.com – Pengurus Daerah Angkatan Muda Partai Golkar (PD-AMPG) Bondowoso akan melangsungkan festival Ijen Geopark. Selain sebagai bagian peringatan HUT AMPG ke-19, beragam lomba tematik Ijen Geopark dilakukan guna menyukseskan program strategis Nasional Ijen Geopark.
Ketua PD AMPG Bondowoso, Yondrik, SH. mengatakan, adanya keinginan untuk turut mensosialisasikan Ijen Geopark berawal saat pihak Disparpora Bondowoso meminta sejumlah OKP untuk turut berkontribusi mensukseskan Ijen Geopark.
“Awalnya kita diundang termasuk semua organ pemuda di Bondowoso oleh Dispar untuk membantu sosialisasi. Kemudian kita berbarengan dengan HUT AMPG sekalian kita panetrasikan kepentingan Ijen Geopark ke dalam kegiatan AMPG,” ungkap Anggota Komisi III DPRD Bondowoso itu, Senin (8/3/2021).
Festival Ijen Geopark bakal digelar dengan tema” ‘Bersama Ijen Geopark Kita Lestarikan Seni dan Budaya Bondowoso’.
Pagelaran festival akan dilaksanakan dengan macam tiga lomba tematik Ijen Geopark. Pertama, festival tutorial pembuatan kue tradisional. Ke-dua festival ngijung. Ke-tiga festival lagu religi.
“Pelaksanaan lombanya akan kita mulai tanggal 15 Meret ini,” kata Yondrik.
Khusus lomba cover lagu religi live streaming, AMPG Bondowoso melibatkan campur tangan musisi-musisi muda Bondowoso yang tergabung Gerbong Musisi Bondowoso (GMB) dalam kepanitiaan.
“Khusus untuk festival cover lagu religi kita pilih karena kita macingkan dengan suasana bulan suci famadhan,” paparnya.
Sementara Kabid Pariwisata Disparpora Bondowoso, Arif S. Rahardjo, mengatakan, sosialisasi Ijen Geopark sangat terbantu oleh deretan perlombaan yang dilaksanakan PD AMPG. Menurutnya, hal itu merupakan kegiatan positif dan sekaligus langkah kongkrit yang dilakukan OKP dalam mendongkrak suksesnya Ijen Geopark menuju UNESCO Global Geopark.
“Ini akan memberikan dampak dari sisi penyebarluasan tematik pada masyarakat melalui kegiatan non formal,” kata Arif.
Dampak penyebarluasan tematik Ijen Geopark melalui kegiatan perlombaan diyakini lebih mudah diterima oleh masyarakat. Sehingga secara otomatis stigma negatif Ijen Geopark hanya diketahui oleh kalangan elite bisa terbantahkan.
“Tidak Ingin hanya diketuhui oleh elitis, hanya di sekiratan pengurus dan pemerintah, tapi kita juga ingin seluruh kelompok masyarakat juga mengetahui,” inginnya.
Untuk informasi, kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KPSK) ijen Raung diajukan Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi untuk menjadi kandidat UNESCO Global Geopark (UGG).
Kedua kabupaten itu telah bersepakat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengusulkannya ke UNESCO melalui pemerintah pusat.
Kawasan geopark yang diusulkan ke UNESCO meliputi tiga tema, yakni Geo (bumi), Bio (hayati) dan Culture (budaya). (*/Rois)