JEMBER, beritalima.com | Perjalanan Zaki Ilham Mashudi (12) naik sepeda dari Jember ke Jakarta, untuk dapat salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, mendapat respon dari pihak sekolah.
Terbukti, saat awal masuk sekolah dan melaksanakan upacara bendera, Zaki panggilannya, sempat dipanggil maju kedepan oleh Kepala SMPN 1 Jember Drs. Syaiful Bahri, M.Pd.
Selain diperkenalkan kepada para dewan guru dan murid lainnya, juga sebagai motivasi murid-murid untuk berprestasi sesuai bidangnya.
“Adanya Zaki dipanggil saat upacara, saya ingin memotivasi yang lain. Berbuatlah, tidak hanya ngomong doang. Berbuat sekecil apapun, dalam bidang apapun, sesuai dengan kemampuan masing-masing,” kata kepala sekolah diruangannya, Senin (18/7/2022).
Syaiful menyatakan, Zaki itu memang luar biasa, dimana seusia belasan tahun sudah bisa naik sepeda, dengan perjalanan jauh dan sudah sampai ke Jakarta bersama teman orang tuanya.
Bahkan, dengan adanya Zaki naik sepeda ke sekolah, ini akan membawa warna lain dan tentunya semangat baru di sekolah.
“Saya lihat sekarang, ada puluhan sepeda di tempat parkir sekolah. Jadi mulai muncul gairah, keinginan untuk seperti Zaki,” ujarnya.
Diketahui, Zaki merupakan murid baru disekolah tersebut, dan saat ini duduk dibangku kelas VII atau kelas I.
“Adanya Zaki ini, nanti bisa membuat tim atau apapun, yang bisa mengajak temannya bersepeda. Karena sekarang banyak, anak-anak yang malu ngontel (bersepeda),” sambungnya.
Terkait Zaki yang mengenakan kaos olah raga bertuliskan SMPN 1 Jember dan bahkan mengabadikan di sekitar tugu monas, Kepala Sekolah menegaskan, Zaki memang sudah diterima di sekolahnya.
“Jadi Zaki sudah diterima di SMP sini, dan sekarang hari pertama masuk. Dia sudah resmi siswa sini dan mendapatkan seragam itu,” tegasnya.
Syaiful mengaku, memang saat Zaki ke Jakarta tidak ada pemberitahuan dari orang tua ke pihak sekolah. Seandainya ada, pasti ada sedikit bentuk support dari sekolah.
“Tapi saya berharap bila ada kegiatan (bersepeda) yang agak jauh, itu sekolah diberi tahu. Sekolah pasti support,” pintanya.
Dirinya mengaku, akan terus mengembangkan prestasi semua anak didik, tanpa meninggalkan mata pelajaran di sekolah.
“Jadi sekarang kurikulum, menyesuaikan dengan kemampuan anak-anak dan kebutuhan peserta didik. Sekolah itu mengikuti perkembangan,” pungkasnya. (Sug)