JAKARTA, Beritalima.com– Komisi VI DPR RI membidangi Perdagangan dan Perindustrian selalu mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memulihkan ekonomi masyarakat yang sedang terpuruk akibat wabah Pandemi virus Corona (Covid-19) yang melanda dunia termasuk Indonesia.
Hal itu dikatakan anggota Komisi VI DPR RI, Ananta Wahana dari Dapil III Provinsi Banten dalam Forum Komunikasi dan Sosialisasi Kinerja DPR RI, bersama pengamat politik, Pangi Sarwi Chaniago di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang Selatan akhir pekan ini.
Menurut Ananta, BUMN yang menjadi mitra Komisi VI telah melakukan berbagai upaya memulihkan ekonomi. Wakil rakyat itu mencontohkan di sektor perbankan, bank-bank milik negara (Himbara) telah melakukan upaya restrukturisasi kredit segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan nilai bantuan mencapai Rp 470 triliun.
Perusahaan induk BUMN Farmasi difokuskan membrikan bantuan terhadap kesehatan masyarakat dengan cara memproduksi serta mendistribusi vaksin yang didukung melalui program pemerintah. “Vaksin itu kira-kira 31 juta. Vaksin diberikan kepada masyarakat dan masing-masing anggota DPR RI melalui program vaksinasi.
”Dengan vaksinasi, pemulihan kesehatan masyarakat telah berkontribusi mengakhiri penularan wabah. Dengan pemulihan kesehatan masyarakat telah mengiringi fase pemulihan ekonomi,” tutur pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 28 April 1966 tersebut.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research dan Consulting, Pangi Sarwi Chaniago pada kesempatan itu mengakui salut kepada anggota DPR RI, DPRD Provinsi, Kota dan Kabupaten yang mau hadir ditengah masyarakat dalam kondisi ekonomi yang sedang sulit seperti sekarang.
Kondisi makro ekonomi menurut riset Voxpol Center yang dia pimpin, 47 persen mengatakan buruk. Buruknya kondisi ekonomi Indonesia ini tentu tak bisa lepas dari variabel persoalan Pandemi yang dihadapi masyarakat.
“Saya merasakan bagaimana masyarakat yang terjebak pinjaman online (pinjol). Masyarakat itu terpaksa harus mengembalikan pinjaman dengan jumlah yang sangat tidak sebanding dengan pinjaman yang dia terima,” kata pria kelahiran nagari Buluh Rotan, Sijunjung, Sumatera Barat, 19 Januari 1986 ini.
Bahkan ada yang untuk menutupi utang itu dia terpaksa mengutang lagi kepada yang lain. Dalam situasi sekarang persoalannya mereka mengalami masalah dengan ekonomi mereka. Masyarakat tidak bisa berharap banyak dari Pemerintah.
“Riset kami terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid, jawaban 43,6 persen menyatakan sudah tepat. Dan, atas pertanyaan bagaimana situasi ekonomi ke depan, hanya 26 persen merasa optimis lebih baik. Artinya 26 persen dari masyarakat mengatakan setelah Pandemi ini akan lebih baik“.
Sekarang masyarakat tak bisa mengharap banyak kecuali anggota Dewan yang mau turun langsung ke basis pemilih yang namanya konstituen. “Kita apresiasi, kita hormat dan kita salut pada anggota DPR, DPRD provinsi, kabupaten kota yang hadir ditengah masyarakat dalam kondisi yang sulit sekarang ini,” puji Pangi.
Kondisi pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah sebetulnya punya konsekwensi logis terhadap bagaimana keadaan eknomi di masa-masa yang akan datang. “Jadi, kita lihat beberapa tahun terakhir konteknya adalah Pandemi,” demikian Pangi Sarwi Chaniago. (akhir)