Andi: Saatnya Pemerintah Penuhi Kebutuhan Daging Dari Produksi Lokal

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi IV DPR RI membidangi membidangi pertanian dan kehutanan, Andi Akmal Pasluddin menyarankan Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk memenuhi pangan dalam negeri termasuk daging dari produk lokal.

“Saat ini Bulog mengalami kesulitan Impor Daging kerbau dari India karena negara itu melakukan lockdown untuk memutus mata rantai wabah Covid-19. Ini jangan dilihat sebagai halangan, mesti dijadikan tantangan negara untuk merdeka dari impor daging dengan cara memenuhi kebutuhan dari dalam negeri,” kata Andi Akmal dalam keterang pers, Sabtu (11/4).

Wakil rakyat dari Dapil II Provinsi Sulawesi Selatan itu mengatakan, meski negara menghadapi kekurangan terkait pemenuhan kebutuhan pangan termasuk daging tetapi untuk jangka pangjang, Indonesia bakal memiliki ketahanan dan kekuatan terhadap stock dalam sehingga meminimalisir pemenuhan stock dari luar negeri.

“Sudah sebuah kewajaran kita mengawali sesuatu yang baik, babak belur di awal, di akhir tinggal menikmati hasilnya yang juga dirasakan rakyat banyak bangsa ini,” kata Andi berkaitan dengan sulitnya barang ke luar masuk suatu negara akibat dampak Covid-19.

Politisi senior Partai Keadilan Sejahtera ini menjelaskan, akhir tahun lalu, Pemerintah kembali membuka kran impor daging kerbau dari India 60.000 ton. Impor itu dimaksudkan untuk stabilisasi harga. Rapat koordinasi Kementerian Bidang Perekonomian memutuskan kuota impor daging kerbau 100.000 ton.

Januari 2020, lanjut Andi Akmal, rencana mengimpor daging kerbau telah diajukan. Pembahasan diputuskan pada rapat koordinasi terbatasbersama Kementerian Koordinator Perekonomian. “Kementerian Perekonomian dan seluruh institusi rapat terbatas bidang pangan jangan menyalahkan izin impor daging kerbau terlambat keluar. Sekarang harus berfikir, pemenuhan berasal dari peternak dalam negeri,” kata dia.

Bila terjadi kekurangan pasokan di ibu kota, lanjut laki-laki kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 30 Desember 1974 itu, dirinya yakin masyarakat akan memahami situasi sekarang. “Yang penting bagaimana rencana strategis daging dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan nasional.”

Dikatakan, pemenuhan kebutuhan daging tidak hanya berasal dari kerbau saja. Masih ada sapi dan kambing. Ayam juga dapat sebagai pengganti dalam keadaan mendesak seperti saat ini. Dampak ekonomi akibat Corona menjadi pukulan bagi para peternak ayam yang ada di Jawa Barat. Pasalnya, panen ayam melimpah sedangkan permintaan berkurang. Hal itu tentu saja harga jual ayam dari kandang merosot tajam. Harga ayam dari kandang per 3 April 2020 Rp 5. 500- Rp 8.000 per kg di wilayah Pulau Jawa (Sumber data: Pinsar)

Karena itu, Andi Akmal yang mengambil S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menyarankan agar untuk mengatsi kekurangan daging dalam negeri dengan cara mengalihkan konsentrasi Bulog kepada peternak ayam. Para peternak ayam itu sedang terpukul akibat ancaman peternak rakyat gulung tikar yang akan diikuti gelombang PHK yang ,diperkirakan mencapai 12 juta karyawan.

“Saya harap Bulog, Kementerian Pertanian, Perdagangan dan Menko Perekonomian dapat hadir pada solusi-solusi yang langsung pada keluarga rakyat Indonesia. Tidak dapatnya impor daging dari luar negeri ini harus mampu diubah menjadi kesempatan membesarkan peternak lokal.” demikian Andi Akmal Pasluddin. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait