Situbondo,Beritalima.com – Anggota komisi VI DPR/MPR RI Nasim Khan meninjau revitalisasi mesin PG Asembagus dan mendengarkan aspirasi petani tebu, akibat dari proses revitalisasi atau penambahan kapasitas giling pabrik yang dikerjakan oleh konsorsium BUMN WIKA Barata Indonesia dan PT Multinas Indoneaia dan harus rampung pada 25 Juli 2018. Rabu (30/05/2018).
“Kami mendengar banyak keluhan dari paguyuban petani tebu khusunya di wilayah Arjasa, Jangkar, Asembagus dan Banyuputih, bahwa petani banyak merugi karena mundurnya giling tebu di PG Asembagus akibat revitalisasi mesin untuk peningkatan kapasitas giling dua kali lipat dari sebelumnya,”Kata Nasim Khan anggota DPR/MPR RI yang asli putra daerah Situbondo.
Bang Nasim sapaan akrabnya mengemukakan, Setelah peninjauan revitalisasi mesin di PTPN XI PG Asembagus,, iapun langsung menggelar pertemuan dan menyerap aspirasi dengan pihak Direksi PG Asembagus, Konsorsium BUMN, dan puluhan perwakilan petani tebu.
“Pengerjaan revitalisasi ini sudah di kebut sedemikian rupa namun terkendala oleh beberapa barang dari luar negeri yang tertahan oleh Bea cukai dipelabuhan, saya akan segera akan berkomunikasi dengan komisi V atau pihak lain agar masalah ini segera terselesaikan dengan cepat,”Ucapnya.
Sedangkan menjawab keresahan petani tebu akan rencana pemerintah yang akan mengimpor gula sebanyak 1.1 juta ton, menurutnya tidak akan mempengaruh bagi petani tebu di Situbondo, karena menurutnya Situbondo merupakan daerah tebu dengan kualitas terbaik.
“Situbondo merupakan penghasil gula dengan kualitas terbaik, banyak investor yang tertarik menanamkan uangnya untuk tebu di Situbondo, saya kawatir jika pemerintah lamban merespon keresahan petani tebu di situbondo, saya kawatir akan ada pabrik gula swata di situbondo, karena Situbondo adalah salah satu daerah penghasil gula dengan kualitas terbaik,”Guraunya.
Haji Samsul sebagai salah satu perwakilan petani tebu Daerah Asembagus, Banyuputi mengatakan, akibat diundurnya selama dua bulan giling tebu di PG Asembagus, petani tebu harus merugi sekitar Rp 5 juta perhektarnya. Ketakutan petani bertambah usai ada rumor jika PG Asembagus tidak akan bisa giling selama 9 bulan akibat revitalisasi.
“Dari hasil pertemuan tadi kami sangat berharap bantuan dari anggota DPR RI Nasim Khan dalam segala hal, agar tanggal 25 Juli 2018 yang dijanjikan oleh pihak PG bisa giling, karena kerugian kami petani tebu sudah miliaran rupiah jika dihitung kerugian petani tebu keseluruhan, dan kami berharap melalui Bang Nasim tadi agar pemerintah meninjau ulang rencana impor, kenapa harus impor, lah wong tebu masih tidak ada yang beli,”Tukasnya.
Revitalisasi PG Asembagus dari sebelumnya yang hanya berkapasitas 3.000 ton perhari, akan meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 6.000 ton perhari. (Joe)