SANANA,beritalima.com – Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sula(Kep.sul) diduga menyambi sebagai kontraktor didaerah . Di tahun anggaran 2016 ini, informasi yang dihimpun dari mereka masyarakat setempat mengaku mengetahui beberapa oknum legislator menitip realisasi anggaran di setiap SKPD. “Memang banyak proyek yang ada dibeberapa SKPD merupakan aspirasi dari para anggota dewan sendiri. Itu artinya dititip ke SKPD terkait, tapi yang mengerjakan adalah anggota dewan itu sendiri. Hanya saja pengawasan di lapangan hingga pada urusan pencairan dana, sang anggota dewan memakai orang lain, supaya tidak kentara atau ketahuan,” kata sumber resmi tersebut.Sumber tadi juga mengungkapkan,proyek yang dikerjakan sejumlah legislator itu banyak tak beres alias asal jadi. Konstruksi fisik proyek diduga tidak sesuai bestek atau kontrak kerja. “.
Banyak yang asal jadi. Kami menduga itu dikerjakan supaya dapat untung banyak. Makanya harus ada perhatian dari penegak hukum terutama Polres dan Kejari, terkait masalah proyek yang dikerjakan sejumlah anggota dewan, proyek aspirasi anggota dewan dan dikerjakan anggota dewan juga,” ujar sumber lagi. Tokoh pemuda sudah banyak legislator yang beralih profesi sebagai kontraktor atau pemborong proyek pemerintah. “Kalau memang mau jadi kontraktor, tidak usah jadi anggota dewan. Atau kalau jadi anggota dewan, tidak usah jadi kontraktor. Kan simple, ini yang akan menyusahkan masyarakat nantinya,” sentilnya.
Ketua DPRD kabupaten kepulaun sula ,ismail Kharie. saat diwawancarai di depan ruangan kantor terkait masalah ini, yang ada DPRD mengusulkan dana aspirasi, Itu berdasar hasil reses bahkan, banyak kebutuhan-kebutuhan di daerah pemelihan yang tidak di muat oleh perintah daerah,dan itu di masukan oleh APBD pada saat pembahasan APBD,contohnya seperti air bersih ,jembatan.dln pintanya.(@dino)