PADANG, beritaLima — Pelaksanaan parkir meter di Kota Padang kian galau. Belum sudah persoalan juru parkir liar, sekarang ini alat parkir meter yang terletak di Jalan Nialga sudah dibongkar oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Padang.
Pembongkaran ini terkait program kerja Dinas PU tahun 2016 yang memang melakukan perbaikan drainase di kawasan jalan Niaga.
Pantauan di jalan Niaga, Senin (24/10/2016) perbaikan drainase ini sudah dilakukan di depan Tempat Hiburan Julliet sampai depan Polsek Padang Selatan. Seluruh drainase sudah dikeruk oleh alat berat.
Sedangkan alat parkir meter berdiri tengah lubang kerukan.
Oce, salah satu warga jalan Niaga mengatakan pengerukan drainase mulai dilakukan sejak Kamis, (19/10) pagi dengan menggunakan alat berat. Beberapa alat parkir meter seperti alat sensor kartu, papan pengumuman parkir meter dibongkar oleh pekerja dan diletakkan di pinggir jalan.
“Yang kerja ngeruk drainase udah dari tadi pagi. Kalau alat untuk parkir digital itu, dibongkar sama pekerjanya dan diletakkan di pinggir jalan,” kata Oce.
Kepala Cabang PT MATA, Hardian mengaku kecewa dengan pembongkaran alat parkir meter di Jalan Niaga ini. Pasalnya, pengerjaan drainase dan pembongkaran alat tersebut tidak dikoordinasikan terlebih dahulu kepada pihaknya. Dalam pembongkaran ini, alat-alat yang digunakan untuk parkir meter dibiarkan saja tergeletak di pinggir jalan tanpa pengawasan.
“Saya kaget saat mengetahui ada pengerukan drainase. Tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu dari Dishub dan Dinas PU atas pengerjaan Drainase ini. Bahkan alat kami juga diletakkan di pinggir jalan tanpa adanya pengawasan. Di hari kedua pengerjaan kami baru tahu dan langsung mengamankan alat-alat kami,” kata Hardian ketika dikonfirmasi via Seluler, kemarin.
Ia juga mengatakan dalam pengerjaan drainase ini, pihaknya merasa dirugikan sekali. Pasalnya, sebelum alat parkir mater dipasang tidak ada pemberitahuan program pengerukan drainase terlebih dahulu dari Pemko Padang.
“Jika Pemko Padang memberitahu dari awal adanya program pengerukan drainase, mungkin akan kami tunda dulu pemasangan alat kami di Jalan Niaga. Sekarang ada pengerukan, otomatis alat kami di bongkar dan kelangsungan parkir meter diareal pengerukan drainase menjadi terganggu,” katanya lagi.
Anggota Komisi II DPRD Kota Padang Aprianto, mengatakan Pemko Padang terlihat tidak serius untuk menerapkan Parkir Meter. Berbagai persoalan dilapangan tidak kunjung bisa diselesaikan. Yang ada masalah kian bertambah.
“Belum selesai satu masalah, timbul lagi masalah lain di parkir meter. Padahal Pemko Padang yang meminta investor untuk mengelola parkir di Kota Padang ini agar teratur. Namun, Pemko Padang sendiri yang tidak serius,” kata Aprianto.
Ditakutkannya, jika parkir meter ini gagal akan berdampak kepada kepercayaan investor lain untuk menanamkan modalnya di Kota Bengkuang ini. “Jika Parkir Meter gagal, dipastikan berdampak kepada investasi yang lain. Jadi Pemko Padang harus jeli melihat hal ini,” tuturnya.
Pengamat transportasi Bung Hatta, Fidel Mero mengatakan hal seperti itu biasa terjadi karena memang adanya perencanaan tanpa koordinasi, dengan kata lain, pembangunan antar sektor tidak terkoordinir.
“Ini lebih karena ego sektoral. Akibatnya akan terjadi membengkakakkan biaya. Semuanya memang penting, tapi harus terkoordinir, sehingga tidak terjadi kerugian,” ungkapnya.
Sementara itu, Kadishubkominfo Kota Padang mengatakan pembongkaran drainase di jalan Niaga tidak akan mengganggu kelangsungan Parkir Meter. Pembongkaran tidak dilakukan secara serentak, melainkan bertahap oleh pihak ketiga.
“Tidak akan mengganggu kelangsungan parkir meter. Soalnya, pengerukan drainase dilakukan secara bertahap. Tidak menyeluruh,” kata Dedi.
Ia juga mengatakan disaat pengerjaan drainase selesai, pihak ketiga akan memasang kembali alat-alat parkir meter yang telah dibongkar.
“Setelah pengerjaan drainase, pihak ketiga harus memasang kembali alat parkir meter. Jika tidak akan kami tuntut pihak ketigas tersebut,” katanya.
Kabid Sumber Daya Air Dinas PU Kota Padang, Herman tidak berhasil dikonfirmasi karena saat disambangi ke kantor Dinas PU, Ujung Gurun ia tidak berada di Kantor dan saat dihubungi melalui seluler Herman tidak mengangkatnya.
(hln/ang/rki)