JAKARTA, beritalima.com | Hidup dengan keterbatasan bukanlah sebuah halangan bagi seseorang dalam berprestasi dan meraih mimpi. Keterbatasan akan selalu ada di dalam setiap fase kehidupan. Namun, mereka, individu-individu yang adaptif dan inovatif yang mampu bertahan dan keluar menjadi pemenang.
Motivasi tersebut diungkapkan oleh Angkie Yudistia dalam acara Monthly Business Clinic (MOBIC) FIFGROUP dengan tema “Shift Think to Win The Battle” yang diadakan secara virtual pada Kamis, 25 Februari 2021. Acara tersebut dibuka oleh Human Capital, GS, & Corporate Communication Director FIFGROUP, yaitu Esther Sri Harjati yang juga dihadiri oleh jajaran direksi, manajemen dan seluruh karyawan FIFGROUP dengan total sebanyak kurang lebih 1.000 peserta yang diselenggarakan secara virtual.
Anak muda yang diangkat menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Sosial tersebut hadir memberikan motivasi dan kiat-kiat untuk seluruh karyawan terutama pemudi pemuda generasi milenial dan karyawan penyandang disabilitas FIFGROUP dalam beradaptasi di kondisi pandemi Covid-19.
“Keterbatasan bukanlah alasan untuk tidak menjadi produktif. Banyak solusi yang bisa kita dapatkan selama kita mau menembus keterbatasan itu, sebagai contoh saya yang merupakan tuna rungu, tetap bisa produktif dengan memanfaatkan teknologi yang ada, seperti smartphone dan laptop saya yang bisa menampilkan teks dari pembicaraan lawan bicara saya,” ungkap penulis buku Perempuan Tunarungu, Menembus Batas itu.
Dalam kesempatan itu pula, pendiri Thisable Enterprise itu juga menyampaikan bahwa pentingnya transformasi digital terutama untuk melewati keterbatasan yang kita hadapai saat ini. Hal ini, Angkie sampaikan berdasarkan 5 arahan transformasi digital yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, yaitu peningkatan infrastruktur digital dan layanan internet, roadmap transformasi digital di sektor strategis, percepatan integrasi pusat data, persiapan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) talenta digital dan juga persiapan regulasi serta pendanaan.
Dari kelima poin tersebut yang menjadi fokus wanita kelulusan Ilmu Komunikasi di London School Public Relation tersebut adalah persiapan SDM talenta digital, di mana pentingnya untuk seluruh bangsa Indonesia, khususnya karyawan FIFGROUP untuk tidak menjadi gagap teknologi terhadap perubahan dan pembaharuan teknologi yang terjadi saat ini, sehingga, menurut Angkie, terdapat 10 skill set yang harus dimiliki, yaitu kemampuan memecahkan masalah, berpikir kritis, kreatif, manajemen SDM, kerja sama tim, intelegensi emosional, pembuatan penilaian dan keputusan, kemampuan melayani dan negosiasi serta fleksibelitas kognitif.
Dengan demikian, Angkie menyampaikan dengan menggunakan keseluruhan skill tersebut kita harus bisa menjadi inovatif dalam menghadapi persoalan atau permasalahan yang kita miliki. “Mencari, bertanya, memaksimalkan yang kita miliki untuk mencari solusi adalah cara dalam menyelesaikan masalah, jangan pernah kita menjadi pribadi yang selalu menyalahkan segala sesuatunya saat dihadapkan masalah,” kata wanita yang didapuk sebagai The Most Fearless Female Cosmopolitan pada tahun 2008.
Sementara itu, pada saat membuka acara, Human Capital, GS and Corporate Communication Director Esther menyampaikan bahwa keterbatasan yang dimiliki oleh seseorang itu bukan sebuah halangan untuk seseorang dalam mewujudkan mimpi. Semangat kerja keras untuk menembus keterbatasan itu adalah kunci penting untuk mengantarkan seseorang dalam meraih mimpinya hingga memiliki prestasi.
“Kisah Angkie menjadi inspirasi bagi kita, khususnya kaum milenial FIFGROUP untuk mencontoh semangat dan kerja kerasnya. Saya berharap seluruh insan FIFGROUP dapat menyerap kisah ini, di mana kita harus menjadi pribadi yang tidak mudah menyerah dan meningkatkan semangat juang di tengah kondisi yang penuh tantangan saat ini,” tutur Esther