Puisi oleh penyair Surabaya
Heti Palestina Yunani
Untuk memberi semangat kepada SBY atas kepergian Ibu Ani Yudhoyono
Baru pertama aku menangis sederas ini, Ani
Bukan tangis bahagia tapi tangis kehilangan
Cinta Tuhan padamu merenggutmu dariku terlalu cepat
43 tahun bersama serasa kedipan sekejap
Kuingat matamu yang lugu pada pandangan pertamaku
Akulah prajurit pantang menyerah itu
Kuyakinkan kau sungguh istimewa
Menjadi istriku, menjadi ibu anak-anakku, menjadi ibu negara bagi rakyatku
Baru sekarang aku menitikkan air mata, Ani
Tak pernah kutemui perjuangan lain seberat aku di medan laga selain sakitmu
Tugas negara di pundakku tak lagi sebanding dengan ketegaranmu
Darimu aku bersaksi: Tuhan berkendak, manusia berpasrah
Cukuplah kesabaran itu kau berikan
Giliran kudampingi jiwamu dari sini
Derita hanyalah jalan mengangkat dosa-dosa
Semoga membalas setimpal jasamu bagi negeri
Baru kali ini kurelakan pipiku basah, Ani
Tapi tak kubiar meleleh jatuh ke atas pusaramu
Bumi telah memangkumu dengan bintang dan kehormatan
Inilah bukti dari janji-janji satriaku
Jangan aku lemah terkalahkan ketiadaanmu yang indah
Pantang kesedihan ini jadi duka yang merintangi jalanmu husnul khatimah
Yakinlah kelak kita disandingkan kembali
Aku tahu kau bersama Tuhan di sana
Kucoba tenangkan diri, Ani
Kutunggu kau di sini
Untuk Pak SBY yang kehilangan Bu Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono) yang dimakamkan di TMP Kalibata, 2 Juni 2019