Caption:
Wakil ketua DPRD provinsi Jatim Anik Maslacah SPd MSi
SURABAYA, beritalima.com|
Banyaknya keluhan warga masyarakat pedesaan terkait sulitnya mendapatkan pekerjaan, menimbulkan keprihatinan. Suatu hal yang wajar, jika para pemuda, kaum milenia ini ingin beralih profesi untuk tidak menjadi petani seperti profesi yang ditekuni oleh kedua orang tuanya selama ini.
Di jaman modern yang serba canggih dan digital ini, pemikiran pemuda tentulah tidak hanya menggarap sawah, atau menjadi peternak, tetapi memiliki cita-cita untuk menjadi pegawai di sebuah perusahaan, kelihatan keren, terpandang dan selalu berdandan rapi. Karena menurut mereka, menjadi petani itu melelahkan dan tidak bisa hidup sejahtera.
Menanggapi fenomena tersebut, wakil ketua DPRD provinsi Jatim Anik Maslacah SPd MSi menuturkan bahwa pihaknya merasa terpanggil untuk ikut memikirkan solusi terhadap masa depan kaum milenia ini.
“Pemuda-pemuda desa ini banyak yang menginginkan bekerja di sini tetapi tidak melulu menjadi petani atau peternak atau pedagang. Mereka ingin bekerja di kantor, yang memiliki income tetap, berdandan rapi, bersih dan juga kelihatan terpandang. Untuk itu, saya berharap pemerintah provinsi Jawa Timur harus dipercepat lagi pembangunan pembuatan lapangan bandara yang ada di Kediri maupun jalan lintas selatan segera terselesaikan, karena dengan itu investor akan mudah datang,” terang sekretaris DPW PKB Jatim ini.
“Nah yang berikutnya adalah kita lakukan ekspansi untuk bisa membuka lapangan pekerjaan, mengundang para investor untuk berinvestasi, agar lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar lebih terbuka. Kalau di desa banyak lapangan pekerjaan dan mendapat kesempatan untuk bisa bekerja, bisa mewujudkan impian masyarakat untuk hidup lebih sejahtera, saya yakin mereka tidak akan punya pemikiran untuk pindah ke kota. Karena kalau masyarakat di desa hidupnya tetap miskin, kemudian mereka pindah ke kota, maka masalah baru akan menumpuk di perkotaan. Masalah urbanisasi semakin meningkatkan kemiskinan, pengangguran, gangguan sosial dan meningkatnya kejahatan dan kasus kriminal,” tandasnya.
Untuk itu, pemerintah juga harus memiliki strategi meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.
Anik menekankan bagaimana intervensi pemerintah menjadikan nilai tukar petani di atas 106%, yang hari ini sekitar 102 % sampai dengan 103%.
“Sehingga petani akan tetap bisa bertahan dan mereka tidak akan berani beralih ke pekerjaan yang lain, tetapi tetap bisa menjadi petani yang handal yang bisa memperkuat ketahanan pangan nasional,” pungkasnya.(Yul)